16. Persis

887 87 2
                                    

♥♥♥

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♥♥♥

Hidup gue gak akan pernah tenang sebelum perjodohan ini dibatalkan! ~Nayara.

--------------------------------------------------

Ctekk!

Naya baru saja sampai ke rumahnya. Gadis itu masuk dan mengucapkan salam. Ia melihat ayahnya sudah menunggunya di ruang tamu dengan wajah emosi.

Naya memalingkan pandangannya lalu berjalan melewati ayahnya yang masih menatapnya tajam.

"Naya!" Panggil ayahnya yang membuat langkah Naya terhenti. Cewek itu menghembuskan nafas kasar. Memejamkan matanya sebentar lalu membuka nya kembali. Ia membalikkan badannya menghadap sang ayah.

"Dari mana aja kamu!? Baru pulang jam segini! Pasti karena pacar baru kamu yang gak tau diri itu kan?" Tanya sang ayah.

Cewek itu menyerngitkan dahinya. Dari mana ayahnya tau? Naya tidak suka sama sekali saat ayahnya menyebut Altezza anak tidak tau diri. Itu salah. Benar-benar salah.

"Anak gak tau diri papa bilang!? Pa. Papa tau dari mana soal itu semua?" Tanya Naya mencoba menahan api yang mulai memanas hatinya.

"Dari Roy!" Tegas sang ayah.

Naya menggenggam tangannya. Sebuah kepalan tangan yang kuat hingga membuat telapak tangannya hampir menembus pelapis dagingnya dan hampir berdarah karena kuku nya.

Sial! Dasar cowok ember! Batinnya geram.

"Lebih baik kamu tinggalin cowok itu!" Pinta sang ayah yang membuat Naya langsung menatap mata ayahnya yang menatapnya dengan alis tegas.

"Tapi kenapa pahh? Naya juga mau bahagia! Apa itu susah?" Tanya Naya.

Sang ayah mengehela nafas kasar.

"Papa gak mau kamu sakit hati kalo pacaran, karena kamu akan ninggalin dia nanti saat perjodohan kamu sama Roy! Lebih baik kamu tinggalin dia. Demi kebaikan kamu Naya!"

Naya tidak mengerti dengan ucapan ayahnya. Demi kebaikan ia? Atau demi mendapatkan keuntungan? Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ntah kapan ayahnya akan mengerti perasaannya.

"Demi kebaikan Naya? Demi kebaikan Naya atau demi uang pah!! Pah, kapan papa mau ngertiin perasaan Naya! Naya itu manusia, punya hati, punya perasaan! Oke Naya selalu ngikutin semua mau papa. Tapi sekarang beda pah!! Ini bukan demi kebaikan Naya! Asal papa tau, Naya sedang gak baik-baik aja sampai perjodohan ini batal! GA AKAN!"

RATEZZA [TERBIT]Where stories live. Discover now