19. Kesepian

808 82 1
                                    

TES!!

Naya or Zella?

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Naya or Zella?

- Happy Reading Love! -

"A-akh! Shh..." Altezza berteriak lirih. Lebamnya terasa berdenyut saat Naya menaruh obat perlahan disudut bibirnya. Ia mencengkram kasur UKS yang sedang didudukinya.

Naya menggigit bibir dalamnya takut. "Lo bisa gak sih pelan-pelan!? Kalo gak bisa, gak usah!" Bentak Altezza. Naya dibuat kaget dengan bentakan Altezza barusan. Ia menjauhkan tangannya dari Wajah Altezza dan menaruh kembali obat yang baru saja ia teteskan disudut bibir Altezza.

"Kenapa gak ngobatin lagi?" Tanya Altezza bingung. Naya enggan menatap Altezza. "Katanya gak usah di obatin" jawab Naya dengan nada datar. Seketika Altezza merasa bersalah karena bentakan tadi pasti membuat Naya semakin takut kepadanya. Lagi-lagi ia dibaluti rasa bersalah kepada gadis itu. Altezza menghela nafas. "Maaf." Ucap Altezza dengan nada merendah. Naya menatap Altezza namun enggan mendekatinya kembali. "Katanya Lo pacar gue? Sini. Obatin luka gue" Altezza menepuk kasur disebelahnya, menyuruh Naya untuk duduk disampingnya.

Altezza mencoba tersenyum. Naya perlahan mendekati Altezza kembali sambil membawakan kotak P3K dan duduk disampingnya. Perlahan dengan rasa gugup ia mengambil kapas dan menaruh sedikit obat disana. Walau sedikit berdenyut, Altezza masih bisa menahan.

Tak lama, Naya kembali membuka kotak P3K dan mengambil hansaplas disana. Altezza mendekatkan wajahnya ke arah Naya, sontak gadis itu sempat mundur. Perlahan ia menempelkannya di pangkal hidung Altezza yang luka. Altezza menatap dalam mata Naya yang sedang hati-hati menaruh hansaplas itu. Detik kemudian, Naya tak sengaja menatap mata Altezza yang sedang dalam menatapnya. Selama beberapa detik, mata coklat milik Naya dan Mata abu tua milik Altezza bertabrakan satu sama lain. Pipi Naya mulai memerah di ulahnya. Seketika ia lupa cara bernafas dan mengalihkan pandangannya.

****

Ruangan UKS menjadi senyap. Keduanya merasa canggung dan tidak tau harus melakukan apa. "Ayah Lo masih kasar sama Lo gegara gue?" Tanya Altezza mencairkan suasana. "Hah? Eng--nggak... Ayah aku baik kok. Dia gak pernah nyebut kamu" jawab Naya dengan ekspresi sukar di tebak. Kita tau, Altezza bukan anak yang mudah di bohongi. Dari cara Naya berbicara, ia bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi namun ia tidak berani mengatakannya.

"Lagi dan lagi Lo bohong sama gue, Nay"

Mendengar batin Altezza yang sampai ke telinga Naya, membuat cewek itu semakin canggung. "Gue gak mau Lo terlibat juga sama masalah gue yang kelam." Batin Naya.

"Gue sering lewat rumah Lo. Kenapa rumah Lo kayak gak perpenghuni?" Tanya Altezza sekali lagi. Naya menghela nafas. "Karena rumah aku emang cukup terasa asing dan gelap buatku"

"Maksud Lo?"

"Kamu tau, ayah aku selalu kerja, ibu aku juga. Kakak aku sering keluar karena sekolahnya dan urusan pribadinya. Aku ngerasa kesepian di rumah. Aku ini bagai awan yang gelap" ujar Naya menundukkan kepalanya. Ia mengelus kotak P3K yang sedang dipangkuannya.
"Terus kalo Lo sendiri dan kesepian dirumah, siapa yang nemenin Lo?" Tanya Altezza sekali lagi.

"Ga ada yang pernah ngertiin perasaan aku. Cukup aku, cermin, dan kesepian yang nemenin" Naya tersenyum nanar. Jujur, jawabannya bisa membuat dirinya sedih. Hidupnya selalu saja di atur oleh sang ayah. Selalu saja apapun baginya pasti yang terbaik untuk Naya. Namun bagi Naya tidak. Ia hidup bagai dalam penjara seperti robot yang selalu di kontrol oleh ayahnya. Kalau bukan karena kehadiran Altezza, mungkin kini Naya telah hancur dan mati. Seperti dulu.

****

Altezza baru saja sampai ke kelasnya. Guru sedang menjelaskan pelajaran dan seketika semuanya menoleh ke arah Altezza yang sedang berada didepan pintu kelas. Altezza masuk perlahan dengan sikap dingin nya dan tatapan sinisnya. "Dari mana saja kamu, Al? Kenapa terlambat masuk kelas ibu?" Tanya buk Elvi selaku guru IPA. "Dari UKS Bu" jawab Altezza. Cowok itu duduk di kursinya.

"Gimana tadi di UKS, Al? Enak yah berduaan sama Naya disana?" Tanya Anza dengan suara melengkingnya. Ia menipiskan bibirnya menahan tawa saat Altezza memanas. "Ya pasti enak lah gi. Berduaan dalam ruangan nyaman kek gitu. Eh, Al? Tadi si Naya abis Lo ngapain aja?" Tanah gio tanpa dosa melirik Altezza yang semakin memanas. "BERISIK!" jawab Altezza tegas. Ia menatap beringas kedua temannya yang tak tahan menahan tawa.

"Naya? Dia kan anak kelas X IPA 4 itu kan?" Tanya buk Elvi. "Iya donk buk. Emangnya siapa lagi cewek manis yang namanya Naya di sekolah ini?" Ujar Gio.

"Al, kamu tadi berduaan sama Naya di UKS? kamu gak berbuat hal yang gak senonoh kan?" Tanya buk Elvi. Altezza bingung. Kenapa dari Naya bicaranya, ia seperti menuduh Altezza berbuat tidak baik terhadap Naya.

"Ya enggak lah buk! Saya gak ngapa-ngapain sama Naya. Tadi dia cuma ngobatin luka saya aja. Gak lebih!" Ucap Altezza dengan suara tegas. Ia tidak suka dirinya dituduh macam-macam. "Luka?" Tanya buk Elvi. Sepertinya guru ini tidak tau bahwa Altezza baru saja berkelahi dengan Roy yang menyebabkan Pangkal hidungnya tergores dan luka. "Palingan akalan si Altezza aja biar bisa berduaan sama pacarnya" ujar Jaka. Salah satu teman sekelas Altezza. Ia sedikit tidak suka dengan kehadiran Altezza yang merebut Naya dari dirinya.

"Lo gak percaya?" Altezza menatap sinis Jaka yang memutar bola matanya malas. Detik kemudian, Altezza langsung saja membuka kasar penempel luka yang tertempel pangkal hidungnya. Semua murid membekap mulut. Terkejut, melihat darah yang masih mengumpul disana. Tak sedikit darah itu menempel pada hansaplas yang menjadi penutup luka. "Percaya?" Altezza kembali menempelkan hansaplas ke hidungnya semula. Perih rasanya merobek paksa hansaplas yang tertempel rekat dihidungnya. Apalagi lukanya kini kembali berdenyut nyeri. "Shh..."

MENURUT KALIAN, CERITA INI SERU ATAU MALAH NGEBOSENIN?

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

MENURUT KALIAN, CERITA INI SERU ATAU MALAH NGEBOSENIN?

Jujur, author lagi kehilangan ide untuk cerita. Jadi kalo ceritanya agak ngebosenin, author mohon maaf. Karena author juga masih sekolah dan banyak tugas.

AUTHOR YANG BERUSAHA KERAS UNTUK UPDATE CERITA : "ayooo,, cerita harus seru."

PARA READERS YANG BACA : "Lanjut Thor!"

:'')

RATEZZA [TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora