🍎33🍎 Terluka Lagi

766 147 12
                                    

Prinsha bersama empat cowok tampan itu masih berada di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prinsha bersama empat cowok tampan itu masih berada di ruang tamu. Tidak ada kegiatan yang mengisi waktu luang mereka. Hanya duduk santai dan membuat mereka merasa jenuh.

Prinsha memotong-motong buah apel hingga berbentuk sebuah hati. Saking kurang kerjaannya ia sampai melakukan hal-hal yang tidak berguna. Biasanya ia akan langsung memakan apel itu tanpa repot-repot memotongnya.

“Buat gue ya, Sha?” tanya Ghanu sambil cengar-cengir di samping Prinsha. Hal itu membuat Prinsha menodongkan pisaunya sambil menatap tajam ke arah Ghanu.

“Buat Yuga. Gue cincang lo kalau berani ngambil,” kata Prinsha sambil melanjutkan kegiatannya. Ghanu yang tadinya hendak mengambil apel itu langsung menyembunyikan tangannya, takut dicincang.

“Prinsy tadi muncul. Gue gak tahu dia ngapain mama tiri gue,” ujar Prinsha tiba-tiba. Ada rasa cemas di hatinya mengingat Prinsy itu berbahaya. Ia takut kalau Prinsy melukai mama tirinya atau yang paling parah dibunuh. Bukannya ia terlalu baik pada Mareta, hanya saja yang rugi nanti adalah dirinya.

“Apa? Kapan? Kok gue gak sadar?” tanya Ghanu.

“Sebelum lo bangun, Sha?” tanya Deros.

“Iya. Terakhir gue inget itu gue masih berantem di kamar,” kata Prinsha.

“Lo pernah komunikasi sama Prinsy gak?” tanya Yuga. Tidak seharusnya Yuga bertanya seperti itu karena jawabannya pasti tidak. Mana mungkin Prinsha bisa berkomunikasi dengan Prinsy saat mereka berada dalam tubuh yang sama.

“Enggak.”

“Mau coba?”

“Caranya?”

“Rekam diri lo, kasih tahu apa yang boleh dan gak boleh Prinsy lakuin. Mungkin Prinsy bakal nurut demi kebaikan lo,” jelas Yuga. Ide yang bagus. Prinsha tidak pernah berpikir cara untuk berkomunikasi dengan Prinsy melalui video.

🍎🍎🍎

Hari sudah malam dan Prinsha hanya ditemani oleh kesunyian. Teman-temannya pergi untuk balapan, sedangkan ia hanya berbaring di kasur milik Reja. Di ruangan itu terpampang jelas sebuah poster laki-laki tampan yang merupakan boyband Korea, yaitu Yuta. Prinsha benar-benar memajang poster itu di kamar Reja untuk membuat Yuga cemburu. Namun, sayangnya cowok itu tidak memperlihatkan tanda-tanda cemburu.

“Tahu gitu gue ikut. Eh, tapi gue juga mager,” gerutu Prinsha sambil memasang wajah cemberutnya. Sudah berjam-jam ia menunggu teman-temannya itu pulang, tetapi tidak ada suara deruman motor yang mendekat.

Sekali lagi Prinsha mengecek ponselnya, berharap ada notifikasi dari grup Regaros yang memberinya kabar kemenangan. Sayangnya tidak ada sama sekali, grup sedang sepi, mungkin mereka semua sibuk. Prinsha pun memutuskan untuk tidur karena sudah larut malam.

Baru saja Prinsha memejamkan matanya, ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk. Prinsha langsung bersemangat karena ada yang memberinya kabar. Ia tersenyum lebar karena itu dari grup Regaros. Namun, senyumnya langsung luntur saat pesan itu berisi kabar buruk.

MISS APPLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang