🍎34🍎 Back

722 184 172
                                    

"Jadi, sampai sekarang chat lo belum dibales?" Seorang cewek berbicara dengan teman-temannya di kamar mandi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi, sampai sekarang chat lo belum dibales?" Seorang cewek berbicara dengan teman-temannya di kamar mandi. Prinsha kebetulan sedang ingin ke kamar mandi dan tidak sengaja mendengar percakapan mereka. Ia tahu kalau mereka adalah Geng Terell, suara mereka tidak asing di telinga Prinsha.

"Dasar tukang PHP!" seru seseorang yang Prinsha yakini adalah Frisel.

"Awas kalau ketemu, gue cakar mukanya." Kali ini Gwela yang berbicara. Cewek berlesung pipi itu terdengar sangat geram.

"Yakin lo bisa cakar mukanya? Yuga 'kan ganteng," ujar Lia.

Prinsha berdecak kesal karena mereka bergosip tentang Yuga. "Enak aja kalian bilang Yuga tukang PHP," gerutu Prinsha yang kini mendekatkan telinganya ke pintu kamar mandi yang tertutup.

"Dia sering bantuin lo, dia baik sama lo, dia senyum sama lo, dia juga kadang pegang-pegang tangan lo. Maksud dia apaan?" cerocos Frisel.

Sementara Tere yang merupakan korban PHP Yuga hanya diam saja, tidak mau ambil pusing masalah itu. Sudah berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, chat-nya tidak pernah dibaca apalagi dibalas oleh Yuga. Padahal nomor whatsapp Yuga itu masih aktif.

"Mampus dikacangin Yuga. Emang enak," ujar Prinsha pelan. Ia cekikikan di depan pintu tanpa menyadari ada seseorang di sampingnya.

"Permisi." Theta berdiri di sebelah Prinsha dengan raut wajah yang terlihat sangat takut. Setelah Prinsha bergeser sedikit, Theta langsung membuka pintu kamar mandi dan masuk. Prinsha bahkan belum sempat memberi tahu Theta kalau di sana ada Geng Terell.

"Theta!" seru Prinsha bersamaan dengan pintu kamar mandi yang tertutup.

"Wah, mangsa dateng sendiri," ujar Frisel sambil tersenyum lebar. Kemudian ia mendekati Theta yang terlihat sangat ketakutan. Di luar bertemu Prinsha dan di dalam malah bertemu Geng Terell, lengkap sudah kesialan Theta hari ini.

"Gue lagi badmood, pengin gampar orang," ujar Tere sambil menatap Theta dengan tajam. Theta semakin mundur saat keempat Geng Terell itu melangkah mendekatinya. Senyum licik terpancar di bibir mereka masing-masing, hanya Theta yang meringkuk ketakutan, berharap ada orang yang menolongnya.

"Gu-gue mohon," pinta Theta sambil menunduk. Tubuhnya gemetar akibat ketakutan. Kacamatanya melorot akibat ia terlalu menunduk.

Sebuah tamparan yang Tere layangkan membuat kacamata Theta terjatuh ke lantai dalam kondisi yang telah retak. Theta memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan yang kuat itu. Air matanya sudah mengalir deras, berharap mendapat belas kasihan dari empat cewek itu.

"Heh!" Suara teriakan berbarengan dengan pintu kamar mandi yang terbuka. Prinsha menampakkan dirinya dengan ekspresi marahnya. Hal itu membuat Geng Terell memandangnya dengan jengah. Lagi-lagi aksi mereka diganggu oleh Prinsha.

"Mau apa lagi lo? Gak inget kesepakatan kita?" tanya Frisel sambil memutar bola matanya jengah.

"Justru itu, gue mau ngingetin isi kesepakatan kita. Gue bilang jangan ganggu temen-temen gue, tapi lo malah ganggu Theta," jelas Prinsha. Ia bukannya melanggar kesepakatan, tetapi Theta itu sudah ia anggap sebagai teman. Itu artinya Prinsha tidak melanggar, melainkan Geng Terell yang melanggarnya.

MISS APPLE (END)Where stories live. Discover now