🍎7🍎 Resmi Berdiri

1.1K 184 17
                                    

Reja segera menyusul Prinsy sebelum cewek itu berbuat suatu hal yang buruk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Reja segera menyusul Prinsy sebelum cewek itu berbuat suatu hal yang buruk. Tidak menutup kemungkinan kalau Prinsy melakukan hal yang merugikan bagi Prinsha. Reja harus antisipasi dan memantau Prinsy karena itulah tugasnya sekarang. Ini hanya sekadar tanggung jawab sebagai pacar Prinsha walaupun hanya status.

"Prinsha! Eh, maksudnya Prinsy!" Reja mempercepat larinya saat melihat Prinsy sedang berada di pinggir jalan. "Bingung gue. Dia masih Prinsy atau Prinsha sih?" gerutu Reja yang merasa bingung untuk membedakan Prinsha dan Prinsy.

"Gue ngapain di sini?" Cewek itu terlihat linglung sambil menatap ke sekeliling. Hal itu membuat Reja paham apa yang terjadi karena Reja sudah mencari informasi di internet tadi.

Penderita kepribadian ganda biasanya kerap kali melupakan beberapa kejadian yang sering membuat sang penderita menjadi kebingungan. Seperti tadi, Prinsha tidak ingat Geng Terell mem-bully-nya di kamar mandi karena dirinya otomatis melupakan kejadian itu.

"Prinsha, gue anter pulang," kata Reja dengan nada lembut. Kemudian ia merangkul Prinsha dan mengajaknya ke parkiran untuk mengambil motornya.

Prinsha hanya tersenyum tipis. Ia ingat waktu ia memanggil Prinsy saat Vegan mengadakan seleksi. Inilah efek jika Prinsy mengambil alih tubuhnya, beberapa memorinya akan hilang dari ingatannya.

"Ja," panggil Prinsha sambil menarik ujung kemeja Reja yang tidak dimasukkan ke celana.

"Hm?"

"Gue gak mau pulang," cicit Prinsha. Ia malas bertemu Mareta dan sebisa mungkin ia mengikis waktunya di rumah walaupun nantinya Mareta akan menyiksanya lagi jika ia pulang telat. Lebih baik seperti itu daripada ia menghabiskan waktunya di rumah yang dihuni iblis itu.

"Terus? Mau ke rumah gue? Gue tinggal sendiri." Reja menarik salah satu sudut bibirnya dan menatap ke arah lain. Ia berani bertaruh kalau Prinsha akan menolak.

"Mau." Seketika Reja melongo melihat Prinsha yang malah setuju. Padahal ia sudah menekankan kalau ia tinggal sendiri. Harusnya Prinsha menolak, bukannya setuju.

"Gila lo."

"Gue emang gila. Gak usah diperjelas," kata Prinsha lalu naik ke motor Reja lalu menyengir lebar. Kemudian ia memberi kode agar Reja cepat-cepat naik ke motor.

"Gue bilang gue tinggal sendiri."

"Terus?"

Reja berdecak lalu bersandar di motornya. Kemudian ia menatap Prinsha lekat-lekat dan berkata, "Gue cowok."

"Iya, gue tahu lo cowok. Emang siapa bilang lo cewek?" Prinsha terkekeh saat melihat Reja yang sepertinya naik darah karena berbicara dengannya. Terbukti dari urat-urat lehernya yang menonjol karena ingin bicara tetapi malah tidak bisa mengungkapkan. Hingga akhirnya Reja memukul motornya sampai helmnya terjatuh.

"Emosi gue ngomong sama lo."

"Ya udah jangan ngomong sama gue."

Reja menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Ia tahu Prinsha sebenarnya mengerti apa yang ia maksud. Namun, cewek itu malah pura-pura polos. "Lo gak takut kalau gue macem-macem sama lo?" Akhirnya Reja berhasil mengatakan apa yang sedari tadi ingin ia katakan.

MISS APPLE (END)Where stories live. Discover now