🍎38🍎 Sakit Yang Sama

693 141 21
                                    

Di tempat karaoke, Prinsha membiarkan musik keras menemani malamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di tempat karaoke, Prinsha membiarkan musik keras menemani malamnya. Yang ia lakukan sejak tadi hanya menangis dan terus menangis. Mumpung tidak ada orang, Prinsha bisa menangis sekeras-kerasnya tanpa takut mengganggu orang.

Karena sudah lama Prinsha tidak menangis seperti ini, sekarang ia akan meluapkan semua rasa sakit yang telah ia pendam selama ini. Entah kapan Tuhan akan memberikan kebahagiaan untuk Prinsha. Prinsha sangat ingin terlepas dari penderitaannya dan ingin merasakan kebahagiaan tanpa takut kebahagiaan itu akan diambil lagi.

Sebenarnya dosa apa yang pernah Prinsha buat di kehidupan masa lalu sehingga Tuhan tega memberinya cobaan yang berat seperti ini? Prinsha hampir tidak memiliki orang di sisinya. Hanya beberapa orang saja dan satu per satu orang itu akan meninggalkannya. Pertama adalah mamanya, sekarang Yuga, besok siapa?

“Yuga,” lirih Prinsha sambil menatap layar ponselnya yang masih menggunakan wallpaper foto Yuga. Sebucin itukah Prinsha sampai-sampai wallpaper ponselnya adalah cowok yang ia sukai padahal mereka tidak memiliki hubungan selain teman biasa?

Dengan berat hati Prinsha mengubah wallpaper ponselnya menjadi gambar apel, menghapus foto-fotonya bersama Yuga, termasuk foto-foto bersama anggota Regaros karena di sana ada Yuga. Prinsha tidak mau lagi ada wajah Yuga di ponselnya.

Setelah semuanya menghilang, Prinsha merasa menyesal. Foto berduanya dengan Yuga telah hilang. Hanya Prinsha yang memilikinya dan kenangan itu hilang begitu saja dalam sekejap. Prinsha kembali menangis terisak-isak, meratapi nasibnya yang tidak bisa melupakan Yuga dan terus memikirkannya padahal Yuga belum tentu memikirkannya.

“Gue gak bisa move on,” lirih Prinsha sambil menunduk. Air matanya terus mengalir sehingga matanya sudah sangat bengkak, membuat Prinsha terlihat agak menyeramkan dengan penampilan yang lusuh.

“Move on?”

Prinsha tersentak saat mendengar suara samar-samar. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari sumber suara. Tidak ada seseorang pun di sana. Ternyata suara itu berasal dari ponsel Prinsha yang ia letakkan di sampingnya.

Prinsha mendekatkan ponselnya di telinga dan berbicara dengan gugup. Ia pasti secara tidak sengaja menjawab panggilan Jey. Tidak mungkin ponselnya bergerak sendiri untuk menjawabnya. “Ha—halo, Jey.”

“Berisik banget!”

Prinsha bergerak untuk mematikan musik yang keras itu agar ia dan Jey bisa saling mendengar. Jey pasti akan bertanya keberadaannya saat ini. Prinsha ingin menghindari Jey, tetapi ia tidak tahu caranya.

“Lo di mana?”

Benar, bukan? Jey benar-benar menanyakan keberadaannya. Prinsha bingung harus jawab apa. Jika ia memberitahu keberadaannya, Jey pasti akan datang dan melihat keadaannya yang tidak layak dipandang ini. Namun, jika ia tidak mengatakannya, berarti ia ingkar janji untuk tidak menyembunyikan rahasia.

MISS APPLE (END)Where stories live. Discover now