🍎2🍎 Jey

2K 244 51
                                    

Murid-murid berseragam SMP yang berbeda-beda itu mulai memenuhi kantin SMA Olimpus yang cukup luas untuk ukuran kantin sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Murid-murid berseragam SMP yang berbeda-beda itu mulai memenuhi kantin SMA Olimpus yang cukup luas untuk ukuran kantin sekolah. Setelah mendapat materi mengenai lingkungan sekolah di kelas masing-masing, mereka mendapat waktu untuk beristirahat. Sebagian memilih ke kantin dan sebagiannya lagi memilih untuk tetap berada di kelas.

Termasuk Prinsha, ia memilih ke kantin bersama sahabatnya sejak SMP. Hanya cowok itulah yang membuatnya nyaman untuk berteman karena sifatnya yang tidak cerewet. Bahkan jauh dari kata cerewet.

"Lo mau apa? Gue bayarin deh," kata Prinsha saat mereka sudah mengantre di salah satu stan penjual makanan. Bukannya mendapat jawaban, Prinsha hanya mendapat lirikan mata. Prinsha yang sudah terbiasa pun langsung mengerti maksud sahabatnya itu. Kemudian ia mengambil beberapa roti saat sudah tidak ada orang di depannya.

Setelah membeli beberapa makanan dan minuman, Prinsha menarik tangan cowok itu agar duduk di salah satu bangku yang hanya muat dua orang. Pandangan semua orang tidak luput dari tempat Prinsha berada. Di manapun cewek itu berada, pasti akan menarik perhatian.

"Makan," kata Prinsha sambil menyodorkan roti yang sudah ia buka.

Jeyrozen, biasa dipanggil Jey. Berbanding terbalik dengan nama Prinsha yang panjangnya seperti rel kereta api, nama Jey hanya satu kata. Irit kata, seperti orangnya. Saking dinginnya Jey, Prinsha sampai memberinya julukan Frozen karena nama Jey mirip dengan judul film animasi kesukaan anak-anak itu.

Frozen yang artinya beku, sama seperti hati Jey yang beku. Bahkan cowok itu seperti robot yang tidak punya perasaan karena acuh pada sekitar. Selain tidak suka berbicara, ia juga tidak suka mencampuri urusan orang lain. Itulah yang membuat Prinsha nyaman berteman dengan Jey.

"Kaki gue sakit," keluh Prinsha sambil menjulurkan kakinya dan dengan sengaja menginjak kaki Jey. Bukannya mendapat balasan, Prinsha malah disumpal menggunakan apel yang baru saja Jey keluarkan dari kotak makan yang sejak tadi ada di meja. Seketika Prinsha berbinar karena mendapatkan apel.

"Gue kira ini apa," kata Prinsha sambil mengambil kotak makan yang berisi empat buah apel yang utuh. Kemudian Prinsha menggeser semua makanan yang ia beli dan hanya menikmati apelnya.

"Lo selingkuh?" sambar seseorang yang tiba-tiba datang menghampiri tempat duduk Prinsha dan Jey.

"Apaan sih? Siapa lo?" ketus Prinsha sambil memicingkan matanya. Beberapa saat ia terbengong melihat orang yang berbicara itu. "Eh, pacar baru gue."

"Nama?" Jey yang sedari tadi hanya diam tanpa suara langsung angkat bicara saat mengetahui Prinsha punya pacar.

"Nama?" Prinsha malah balik bertanya. Bukannya ia tidak mengerti dengan pertanyaan Jey. Sudah jelas kalau Jey menanyakan nama pacar barunya. Namun, masalahnya Prinsha belum mengetahui nama pacarnya itu.

"Gue Reja."

Prinsha langsung bernapas lega mendengar pacar barunya itu menyebutkan namanya sendiri. Namun, Prinsha bingung karena Jey tiba-tiba berdiri dan hendak melangkah pergi. "Mau ke mana lo? Ini makanannya belum habis," kata Prinsha sambil mencekal pergelangan tangan Jey.

MISS APPLE (END)Where stories live. Discover now