Kita terbuai, menanti temu.
yang mengikis diri tampa ragu.
Diampun tergoyah,
Di goncang harap yang tak sepenuhnya pasrah.
Untuk menantimu pulang dan berserah.
Pada rinduku yang kian parah.
Hey!!
jangan berkata waktu akan membuatku kalah.
Selalu ada rindu kala lelah datang saat ingin menyerah.
Hingga lilin-linpun padam.
tak ada lagi penerang tuk melihatmu datang.
Tapi cukup dengan hati,
Menjadi kompas penunjuk diri,
Tuk bertemu denganku yang kian sepi.
pada dekapmu di mana cintaku akan abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi Rapuh
PoetryDalam perjalanan literer ini, diksi rapuh terhampar di halaman-halaman buku, menari di antara reruntuhan makna dan harmoni. Seperti benang halus yang menghubungkan kata-kata, ia membangun citra keindahan yang rapuh di mata semesta. Kelembutan dan ke...