Kesadaran yang tak kunjung tiba,
Menghambat pemahaman jika dia tak kan lagi jadi milik kita,
Sebab diri bukan lagi orbit pusat dari kasih dan sayangnya,
Kita hanya kehampaan yang trus mengiba pada semesta.
Namun tak mengapa,
Semua butuh waktu untuk tau bahwa itu sia-sia.
Masih akan ada harap berwujud hadirannya,
Yang kau selalu saja tak sadar sebab terlalu biasa,
Sampai waktu kembali lagi berencana.
Menghukum mereka yang tak pernah sadar atas utusan yang tiba,
Lebih memilih diam menanti sambil menyulam luka.
Lelaki_Rapuh
YOU ARE READING
Diksi Rapuh
PoetryDalam perjalanan literer ini, diksi rapuh terhampar di halaman-halaman buku, menari di antara reruntuhan makna dan harmoni. Seperti benang halus yang menghubungkan kata-kata, ia membangun citra keindahan yang rapuh di mata semesta. Kelembutan dan ke...
