Di dalam pelukan waktu, dalam irama yang abadi,
Mudita kita jalin, seperti bunga yang mekar tadi,
Dalam rahasia cinta, kita coba genggam adorasi,
Akara membawa kita ke titik temu bahagia.
Tetapi jangan lupa, dalam ambiguitas ini,
Mudita, adorasi, akara, bukan hanya cerita,
Mereka adalah bagian dari hidup, kita yang cipta,
Di setiap langkah, dalam setiap detik, kita berada.
Jadi, lanjutkanlah perjalanan, dengan cinta yang mendalam,
Mudita dalam hati, adorasi yang tetap abadi,
Akara membimbing kita, dalam perjalanan yang indah,
Di dalam kehidupan ini, kita bersama-sama menyatu.
YOU ARE READING
Diksi Rapuh
PoetryDalam perjalanan literer ini, diksi rapuh terhampar di halaman-halaman buku, menari di antara reruntuhan makna dan harmoni. Seperti benang halus yang menghubungkan kata-kata, ia membangun citra keindahan yang rapuh di mata semesta. Kelembutan dan ke...