🧤12🔥

1K 175 18
                                    

*Reader POV*

Mo iyada...

Aku tidak mau bertemu mereka berdua.

Aku takut.

Sekarang aku ada di tempat Ujiko-sensei.

Sudah sering aku di sini, Ujiko-sensei menyibukkanku.

Hawks waktu itu telpon dan datang saat aku kacau mau membawaku pergi.

Tapi bodohnya aku menolaknya.

Jika aku tidak ada di tempatku sana, mereka pasti curiga.

"Hm...tolong catat semua perkembangannya ya, aku ada pasien"

"Wakarimashita"

Di ruangan khusus di rumah sakit.

Ruangan eksperimen Nomu yang gelap.

Aku bahkan tidak tahu siang dan malam.

Tugasku hanya mencatat perkembangan Nomu yang megerikan ini.

Semuanya.

Melelahkan sekali.

Setidaknya aku bisa melupakan perlakuan kedua pria yang seenaknya menyentuhku.

Dabi adalah Touya...

Tapi Touya yang kukenalkan tidak seperti ini.

Apa yang membuatnya berubah sampai seperti ini?

Ayahnya?

Aku rasa bukan...

Di-dia bilang menyukaiku.

Pe-perasaanku terbalas tapi...aku tidak bisa menerimanya.

"Isi toples ini quirk?", lupakan dulu!

Aku menatap toples-toples misterius ini yang kata Ujiko-sensei isinya quirk.

Bagaimana rasanya kehilangan quirk dan jadi sepertiku?

Tidak enak bukan?

Bagi orang yang dulunya punya quirk pasti iya.

Kalau bagi orang yang sejak lahir tidak punya sepertiku pasti tidak.

"Rasanya punya quirk bagaimana ya?"

Meski aku tidak ingin tapi aku ingin merasakannya saja.

Sehebat apa quirk yang diinginkan semua orang.

🧤🔥🧤

*Dabi POV*

"Hah~"

Jarang ketemu.

Kangen.

Tapi dia terus menghindari dariku kenapa?

Tapi dia terus menghindari dariku kenapa?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
UntouchableWhere stories live. Discover now