🧤28🔥

288 49 0
                                    

*Reader POV*

Aku dikurung.

Awalnya aku dibawa entah ke mana.

Aku tidak tahu karena mataku ditutup kain.

Sebelum terkurung, aku diminta bertarung dengan mata tertutup.

Yang kuingat hanya Re-Destro.

Aku tidak kenal.

Ruangan ini sangat kecil bagiku.

Ventilasi kecil ada di langit-langit yang tinggi.

Jendela tidak ada.

Pintu di depanku adalah satu-satunya jalan keluar-masuk.

Aku diberi makan, makanannya akan lewat celah kecil di bagian bawah.

Seperti pintu masuk kucing.

Aku ingin keluar.

Di sini tidak nyaman.

Aku tidak tahu waktu mana malam dan mana siang.

Kalau keluar aku mau ke mana?

Toh tidak ada tempat untuk aku sebut rumah lagi.

Ah~ menyedihkan sekali aku ini.

Sejak dulu kan aku hidup sebagai pelarian.

Rumah? Seluruh kota ini rumah bagiku.

Aku bisa tidur di mana saja dan menipu banyak orang.

"Ohok"

Sambil memikirkan itu, hanahakiku kumat.

Aku pikir kelompok itu menyembuhkanku.

Ah, kelopak bunga berbeda keluar sekaligus bercampur darah.

Masa aku masih memikirkan mereka?

"Padahal merek yang membuangku..."

Mereka yang mencampakkanku.

Aku memang beban bagi mereka.

"Kuso namida..."

Untuk apa aku menangis?

Buatku semakin sesak saja.

Hanahaki kumat saja susah buatku bernafas malah ditambah menangis.

"Kaeritai..."

Ano basho...kaeritai

Sekalipun mereka juga villian, tapi aku merasa hangat bersama mereka.

🧤🔥🧤

*Dabi POV*

Ah, sial...

Tanganku gemetar lagi.

Selalu begini ketika aku...membakar [y/n].

Aku tidak sengaja.

Aku tidak mengira dia akan melindungi si tukang listrik itu.

"Dabi, Dabi, Dabi! Genki ka?"

"Urusai Twice"

Aku ingin sendiri untuk menenangkan diri.

Bayangnya menghantuiku sekalipun aku berusaha melupakannya.

Kebanyakan...bayangan yang mengerikan di mana aku melukainya.

Apa dia baik-baik saja?

Apa lukanya parah?

Hanahakinya bagaimana?

Pikiran menyebalkan itu terus berputar di kepalaku.

"Ke mana?"

"Cari angin"

Aku akan mencarinya sendiri untuk menyelesaikan masalah di antara kami berdua.

Jika mereka menganggapnya pengkhianat dan akan membunuhnya, aku akan menemukannya dan membawanya kabur sebelum mereka tahu.

Aku sudah tahu tempat di mana dia bisa aman, aku akan membawanya ke sana.

Setelahnya aku akan menyelesaikan masalahku dengan Endeavor.

[Y/n] tidak perlu terlibat dalam hal ini.

Sekalipun dia dekat dengan kami sejak dulu.

Aku tidak bisa libatkan dia lebih jauh lagi.

Dia sudah terlalu jauh terlibat dalam dunia villian ini.

"[Y/n]..."

Aku kini hanya bisa menatapnya lewat foto di kalungku.

Foto waktu kami masih kecil.

"Ore...baka dana"

Aku yang membuangnya, aku sendiri yang menyesal.

UntouchableWhere stories live. Discover now