🧤11🔥

1.2K 176 25
                                    

*Author POV*

Matamu terbuka dan mengerjap beberapa kali kala suara berisik memasuki telingamu.

Ponselmu berbunyi.

Dengan malas kau oun mengucek matamu merasa kurang tidur.

Bagaimana tidak?

Dabi sang villian yang telah membongkar identitasnya di depanmu seminggu lalu selalu datang menemuimu setiap malam.

Lelaki berquirk api biru itu semakin menjadi :v

Tiap malam bermesraan dengan Dabi.

Kau pun tidak bisa melawan krena perbedaan kekuatan.

Meski kau menyukai teman masa kecilmu itu, tapi entah kenapa dirimu ragu dengan perasaanmu sekarang.

"Touya"

"Nghm~"

"Lepas, ada telpon"

"Biarin~", Dabi menggeliat malas dan mempererat pelukannya padamu.

"Kalau dari Tomura, aku bisa dibunuh"

"Kalau begitu aku bunuh dia sebelum dia menyentuhmu"

"Bunuh saja kalau bisa"

Keduanya tersentak kaget dengan suara yang tidak asing bagi mereka dan terduduk dengan selimut menyelimuti.

Shigaraki Tomura yang datang dari kabut hitam buatan Kurogiri.

Wajah di balik topeng tangan itu terihat kesal melihat Dabi yang memelukmu dari belakang dengan tatapan tajamnya.

"Mau apa kau?", tanya Dabi.

"Aku ada perlu dengan perempuan itu bukan kau", jawab Tomura.

"Lewati aku dulu"

"Dengan senang hati"

"YAMERO FUTARI TOMO!", teriakmu. "Keluar dari kamarku sekarang!"

Kedua pria itu terkejut.

"SEKARANG!", teriakmu lagi.

Dabi menyeringai tipis sedang Tomura makin kesal karena bentakanmu.

"Oi, Tomura", panggil Dabi. "Mau coba sesuatu hal menarik?"

"Hah?", yang dipanggil bingung.

Dabi mengisyaratkan Tomura untuk mendekat.

Tomura mendecih dan mendekat.

"Hora miru yo", Dabi menyibak selimut yang menyelimutimu.

Hanya jaket yang tersampir di pundakmu saja yang membungkus punggungmu.

Manik merah Tomura membelalak.

"Dabi!", pekikmu.

"Haha, kirei deshou? Hora mite", Dabi melebarkan kakimu dengan lebar.

"Dabi hentikan!", tanganmu menutupi bagian yang tidak senonoh diperlihatkan.

"Tidak mau beri hukuman? Dia membentakmu lho", Dabi memprovokasi Tomura.

Tomura hanya diam, manik dibalik tangan itu menelusuri tubuhmu.

"Sa~", jari telunjuk Tomura berjalan di tubuhmu. "Hukuman apa yang pantas? Sudah berani mebentak pemimpinmu ya", Tomura mencengkram tanganmu ynng menutupi bagian bawahmu.

"Chotto Tomura dame!"

Perkataanmu tidak didengar oleh pemimpin Liga Penjahat itu.

"Ja hajimeru yo", Tomura mulai menjulurkan lidahnya setelah menaikkan topengnya.

UntouchableWhere stories live. Discover now