🧤7🔥

1.2K 224 60
                                    

*Reader POV*

Perkenalan bagian kedua.

Ada anggota baru.

Toga Himiko dan cih Dabi.

Satu lagi terlihat seperti kadal Stain.

Aku sempat menduga itu Stain tapi ternyata bukan.

Lebih sedikit ramah yang ini.

"Eh~ tanpa quirk? Tsumanai~"

"Tapi kemampuannya bagus lho"

"Apa coba?"

Dabi menatapku dan menyiringai. "Kemampuannya bagus di kasur"

Aku melemparnya dengan buku yang biasa dibaca Kurogiri.

Kenapa malah bahas itu!?

Aku ingin pura-pura baru mengenalnya sekarang!

Kalau ketahuan saling kenal entah kenapa akan buruk rasanya.

"Hah?", Tomura dan nada kesalnya.

Kowaii.

Set.

"[Y/n] wa ore no kanojo dakara", Dabi merangkulku dan mengatakan seenak jidatnya.

"Watashi wa omae ninkanojo janai!", aku menepis rangkulannya tapi dia malah memelukku.

"Hm~ kau malu? Imutnya~"

"Lepaskan!"

Aku meninju perutnya tapi malah ditahan olehnya.

Sialan memang.

"Wah, sedekat itu kalian", nada kesal Tomura membuatku merinding.

Tapi dia kesal kenapa?

"[Y/n] misi untukmu biar dijelaskan Kurogiri, Dabi brengsek ikut aku kita bicara di luar"

"Muka tangan sialan",  akhirnya bebas darinya. "Kita bicara nanti lagi [y/n]"

Malas aku ngomong denganmu.

Keduanya keluar markas ini.

"Misinya?", aku duduk berhadapan dengan Kurogiri.

Kurogiri hanya memberiku amplop cokelat.

Aku membukanya dan membaca isinya.

Menyusup ke akademi pahlawan.

Hm...kenapa Tomura tertarik dengan anak-anak di sana?

"Ada yang tidak kau mengerti?"

"Untuk apa aku ke sana?"

"Soal itu aku tidak bisa beritahu"

Hah, kenapa sih suka main rahasia begini?

Apa karena posisiku sebagai informan?

Kalau benar begitu, aku memang orang yang tidak dapat dipercaya.

Misinya mulai besok.

Hari ini pulang dan persiapkan semua.

"Hei, hei, hei, kau katanya quirkless kok dikasih misi?"

Anak ini Toga Himiko, quirknya sangat bagus.

"Dia ini informan terpercaya kami, yah setelah hilang tanpa kabar"

"Ah, Jin bisa ukur tubuhku?", aku perlu quirknya.

"Eh? Eh? Aku? Aduh, malunya mengukur tubuh seorang perempuan! Biasanya kan tidak boleh!"

"Aku perlu, terus Toga-chan juga"

"Eh, aku juga?"

🧤🔥🧤

*Author POV*

Apartemen sederhana.

Di situ dirimu tinggal dan menyusun rencana.

"Aku harus ketiga tempat sekaligus besok, Toga-chan aku kasih ke tempat yang agak jauh, lalu cloneku yang dibuat Jin akan menyusup ke U.A, aku yang asli ini akan bertemu Hawks besok sesuai janji. Terus seperrinya aku juga harus--"

Tulisan demj tulisan yang kau gumamkan tertulis di buku yang menyimpan semua rencanamu.

Tanganmu tidak berhenti menulis di atasnya dan bibirmu terus bergumam.

Di malam yang cerah langiynya itu, sebuah rencana tersusun rapi di sebuah lembaran kertas.

"Hei sweetie"

Kau pun tak menghiraukan panggilan seseorang karena asyik menyusun rencana.

"Hei, hei, jangan abaikan aku yang tampan ini"

Sebuah wajah menghalangi pandanganmu.

"Hawks!? Sejak kapan? Bukan! Bagaimana kau tahu--"

"Nah, hal mudah untuk menemukan rumah seorang perempuan semanis dirimu",  Hawks duduk di meja makanmu. "Rapi sekali kau menyusunnya"

"Sedang apa kemari? Perjanjian kita besok"

"Hm~ hanya kangen padamu"

Sebuah buku mendarat di wajah Hawks.

"Pergi sana kalau cuma iseng"

"Hei, hei, aku cuma bercanda...uhm, sedikit"

"Apa maumu Hawks atau haruskah aku memanggilmu Keigo saat begini?"

"Haha, Hawks saja kau boleh panggil namaku suatu saat nanti...apa rencana mereka kali ini?"

Kau pun menjelaskan semuanya pada Hawks rencana Tomura yang misinya diberikan padamu.

Hawks yang mendengarmu menjelaskan itu pandangannya tidak pernah beralih kemana pun.

Hanya padamu matanya melihat.

"Aku tidak tahu untuk apa aku menyusup ke sana, kau tahu kan informan sepertiku tidak dapat dipercaya? Hawks kau dengar aku?", tanganmu melambai di depan wajah Hawks. "Oi, Hawks kau mendengarkan penjelasanku tidak?"

"Yah, aku mendengarmu setiap kata yang kau ucapkan dari bibir sexymu itu"

"Kau mau aku jadiin ayam bakar atau goreng?"

"Hahaha, tenang dong!", katanya sambil beranjak ke balkon. "Aku tunggu lebih lanjutnya, dah manis~"

Kau hanya mendengus kesal dan mengunci pintu kaca balkon rapat-rapat.

Tidak mau rasanya ia kedatangan tamu tidak diundang lagi.

"Berarti yang besok batal kan? Hah, sialan kau Hawks aku harus menyusun rencana lagi"

UntouchableWhere stories live. Discover now