🧤20🔥

560 99 7
                                    

*Reader POV*

Penerangan di lab ini tidak begitu terang.

Gelap lebih mendominasi.

Pekerjaanku pun cahayanya hanya dari meja kerja.

Sungguh minim sekali pencahayaan.

Terangkanlah~

"Huft, capek!"

Sejak ada di sini, hanahakiku tidak kumat.

Jadi penyakit ini mengharuskanku jauh dari orang yang tidak membalas perasaanku?

Tapi kan warna dan jenis kelopak berbeda.

Kan tidak selalu cinta bertepuk sebelah kaki?

Rumit.

Penyakit ini terlalu rumit untukku.

Sepinya...

Biasanya kalau pekerjaanku selesai aku main dengan Twice.

Kadang minum teh dengan Mr. Compress, aku penasaran wajah aslinya.

Toga-chan kadang mengajakku jalan-jalan untuk shopping, anak itu tidak acuh padaku lagi.

Latihan dengan Spinner kadang.

Kurogiri-san juga kadang mengajakku belanja bahan makan.

Dabi...Touya selalu menyeretku pulang.

Tomura kadang mengajakku bermain game.

AFO itu juga kadang mengajakku mengobrol.

Dari situ aku tahu, villian juga manusia biasa seperti yang lain.

Memiliki kehidupan sendiri.

Villian? Hero?

Siapa yang menentukan hal itu?

Quirk?

Bukan, itu dari diri sendiri.

Untuk menjadi apa nantinya.

"Hah~ mulai ngelantur"

Aku tidak tahu siang atau malam.

Aku ngantuk ya tidur.

Bahkan sudah berapa lama aku di sini aku tidak tahu.

Benar-benar terisolasi dari dunia luar.

Tempat ini juga rahasia sepertinya.

Kenapa aku tidak keluar?

Satu jawabannya, aku diawasi.

Oleh siapa? Seekor Nomu high end.

Dia terus mengawasi gerak-gerikku.

Sehari 7x24 jam.

Takut aku membocorkan lokasi ini.

Padahal aku...sudah jarang dimintai hero untuk memberi mereka informasi.

Hawks? Ah, dia hanya main-main.

Aku tidak pernah memberinya informasi sedikit pun.

"Hei Nomu"

Aku mulai bosan, semua kerjaan sudah selesai.

"Kau punya nama?"

"Na...ma?"

"Tidak punya ya", bicara saja terbata begitu. "Mau main?"

"Ma...in?"

"Iya, main apa ya enaknya?"

Aku sudah gila sepertinya mengajak Nomu main.

UntouchableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang