🧤2🔥

1.6K 338 25
                                    

*Reader POV*

Pagi-pagi sekali Tomura mengajakku keluar.

Ehm, entahlah ke mana aku cuma mengikutinya saja.

Dari tadi cuma jalan keluar markas.

Aku hanya mengekor seperti anak ayam.

"Masuk saja"

Sampai berhenti di suatu apartemen kecil yang sepertinya murah.

Aku mengikutinya saja, toh yang bawa kunci kan dia.

Dia jalan ke dapur.

Meja dapur itu penuh senjata.

"Sensei, membekalimu semua ini"

Aku tidak percaya ini.

Aku sudah bergabung berarti aku juga harus menjadi seperti mereka.

"Kau tahu cara memakai semua ini kan?"

"Uhm...untuk jarak dekat mungkin aku bisa karena aku pernah belajar bela diri, kalau jarak jauh bidikanku selalu meleset"

Untuk pedang, belati, pisau, dan lainnya untuk pertarungan jarak dekat aku bisa.

Kecuali, panahan, pistol, senapan, dan lainnya yang jarak jauh aku tidak bisa akurat membidik.

Tomura menggaruk lehernya dan berdecih.

Aku rasa dia kesal padaku.

"Kau harus berguna untukku, belajar membidik sana"

"Wakarimashita"

"Lalu ini rumahmu sekarang, sensei yang berikan katanya lebih baik daripada di gudang"

"Arigatou gozaimasu"

Adtaga orang itu sampai seperti ini padaku.

Apa karena aku quirkless? Jadi dia kasihan padaku atau karena aku terlihat tidak berguna?

Hah, sudahlah nasib baik mereka mau menampungku.

"Aku punya kunci cadangan apartemenmu, lalu jangan bukakan pintu kecuali aku dan yang lain"

"Baik, aku akan hati-hati"

"Simpan semua ini di tempat aman"

Aku mengangguk.

Rasanya benar-benar canggung kalau berdua saja.

Mungkin karena aku masih takut padanya.

"Ada pertanyaan?"

"Tidak untuk sekarang...kurasa"

Dia tidak komentar dan duduk di kursi meja makan.

Aku membereskan senjata-senjata dari meja makan.

Sekarang apa?

Kenapa dia hanya diam saja dan kembali ke markas?

"Aku buatkan sarapan setelah meletakkan ini"

Dia tidak merespon sama sekali.

Aku lakukan apa yang kubilang tadi.

Dia tidak melarang sama sekali, jadi kulakukan saja.

Aku letakkan tas berisi senjata-sejata tadi di bawah kasur kamarku.

Baru kembali ke dapur, Tomura masih di sana.

"Wah", kulkasnya sajansudah berisi.

Peralatan lain juga.

Aku masak yang kubisa saja.

Selama aku tidur di sana-sini, aku mengandalkan makanan sisa dari minimarket.

Atau aku mengabdalkan penyamaranku hanya untuk makan gratis.

Menyedihkan sekali aku.

Inu mitai deshou?

"Douzo"

Aku ke ruang tengah saja untuk makan.

"Mau ke mana kau?"

Aku berjingit kaget tiba-tiba dia bicara.

"Uhm...kupikir Tomura tidak suka wajahnya dilihat jadi aku makan--"

"Duduk"

Aku menuruti perkataannya.

Aku masih takut dengannya kalau dia tiba-tiba marah.

Aku bisa langsung jadi debu.

"Itadakimasu"

Aku mulai makan ketika melihatnya menyuapkan makanannya ke mulut.

Hening.

Sarapan dalam diam sangat mencerminkan aku sekali.

Aku makan selalu sendiri.

Ayah dan ibuku dulu mana peduli denganku.

Aku makan makanan sisa mereka sejak dulu.

Sejak ketahuan kalau aku quirkless.

Aku lahir dari keluarga yang semuanya memiliki quirk.

Aku hanyalah produk gagal dan aib mereka.

"Kau tidak ingin memiliki quirk?"

Aku hampir tersedak ketika dia bicara. "Uhuk, tidak terima kasih"

"Kenapa?"

"Aku...menyukai diriku apa adanya seperti ini. Kemampuanku dalam mencari informasi secara detail itu bisa aku banggakan. Aku senang saat kemampuan macam stalker itu berguna untuk seseorang"

Ini bukan quirk, ini hanya kebiasaan iseng yang menjijikan.

"Aku harap begitu", katanya.

"Terima kasih sudah mau memungut anak anjing tersesat ini, Shigaraki Tomura"

Haha, aku menyebut diriku anak anjing tersesat.

Kepalanya terdongak.

Wajahnya bisa kulihat.

Bagi semua orang pasti wajahnya seram, memang iya sih.

Tapi menurutku dia kurang merawat dirinya sendiri.

Pertama kali kulihat wajahnya ini.

Mata semerah darahnya indah.

"Bukan apa-apa, aku pergi"

Portal hitam tiba-tiba muncul dan dia masuk ke sana.

"Oh, iya aku lupa sesuatu", dia melempar sesuatu.

"Wah!"

Ponsel! Smartphone!

"Di dalamnya sudah ada nomer kami masing-masing, jangan beritahu nomermu ke sembarang orang apalagi hero"

"Ha'i! Arigatou gozaimasu!"

Hidupku sebagai kaki tangan villian di mulai sekarang.

🧤🔥🧤

OMAKE

(?): haha, makan besar kali ini

Seorang pria dengan background orang-orang yang terbakar hidup-hidup.

Teriakkan memekikkan telinga di gang sempit nan gelap.

Pria itu hilang dalam kegelapan.

Kalung yang dipakainya ditarik menampilkan liontin berisi foto.

(?): [y/n]...kau di mana sekarang?

UntouchableWhere stories live. Discover now