{2} 💝

171 123 33
                                    

Seperti yang dikatakan bunda Rose pada chapter sebelumnya, mereka sekarang sedang berjalan menuju minimarket depan komplek perumahan Jaemin.

Namun di tengah jalan Ryujin tiba-tiba teriak sambil terus mengumpati Jaemin karna dia belum sempat bersihin make up yang berada di wajahnya.

"Hehh Jameluddin ini gimana nih? Ishhh gara-gara lo ya muka gue mirip badut kayak gini" gerutu Ryujin sambil menatap tajam Jaemin.

"Haduh Jubaedah dari tadi gue mulu deh perasaan yang salah" pasrah Jaemin.

"Udah lah Ryu soal make up doang malah ribut. Lo gak malu di liatin banyak orang?" Ucap Samuel sambil melirik orang-orang di sekitar mereka.

"Lagian juga wajah lo gak kayak badut kok malahan muka lo cantik di make up in gini" tambah Haechan menimpali.

"Tuh denge-"belum sempat Jaemin menyelesaikan ucapannya, Ryujin tiba-tiba memelototinya

"Pokoknya gue gak mau tau. Pinjam jaket lo buat bersihin make up nya" ucap Ryujin sambil menarik jaket yang dikenakan Jaemin. Jaemin menghela nafas kasar lalu melepas jaketnya

Setelah mengambil jaket Jaemin, Ryujin kemudian mengelap bedak maupun liptint yang berada di wajahnya. Padahal Jaemin cuma mengoleskan bedak tipis, liptint dibagian bibirnya serta blush on dan juga sedikit maskarah pada bulu mata Ryujin. Namun namanya juga anak tomboy ya gitu mau make up manapun juga bakal gak tertarik dan juga bakal gak nyaman bila dipakai walaupun cuma liptint sekalipun.

"Gak mau tau itu jaket harus lo cuciin" celetuk Jaemin sambil memperhatikan Jaketnya yang digunakan Ryujin untuk menghapus make up nya dengan cara digosok-gosok pada wajahnya. Ryujin mah malah mendelik tajam ke Jaemin.

"Heh minggir" mereka semua kecuali Ryujin yang sibuk membersihkan make up nya menoleh ke arah sumber suara yang terdapat segerombolan anak cowok yang berjumlah delapan orang sedang berdiri dihadapan mereka sambil menatap remeh kearah mereka. Mereka itu anak-anak stray yang juga satu sekolah sama mereka. Dan salah satu dari mereka juga merupakan orang yang paling Ryujin benci.

"Gue bilang minggir denger gak? Budek lo" ucap salah satu diantara mereka yakni sang ketua dari geng mereka yang bernama Bang chan yang merupakan kakak kelas dua belas.

Haechan maju satu langkah sambil menatap bang chan dan kemudian berucap. "Jalanan luas kali. Gak usah songong lo"

"Tapi gue maunya lewat sini gimana?" tiba-tiba salah satu dari mereka maju dan berhadapan langsung dengan Haechan. Haechan yang tingginya gak sebanding dengan orang itu lantas mendongak dan menatap tajam cowok yang mempunyai bibir sedikit besar serta mata sipit.

"Bro lo liat kan kita lagi berdiri di sini. Lo harusnya bisa minggir dong" celetuk Jaemin. Hyunjin yang gak terima perkataan Jaemin langsung mendorong kasar pundak Jaemin membuat Jaemin mundur dan menabrak Ryujin. Hampir aja Ryujin jatuh jika tangannya tidak ditahan oleh Samuel.

"Gak usah main dorong-dorong bisa gak?" Ryujin yang tadinya terlihat bodo amat langsung menggeser badan Haechan ke samping dan melangkah maju. Haechan udah misuh-misuh tapi melihat muka Ryujin dia langsung diam.

Hyunjin tersenyum remeh kepada Ryujin.

"Mending lo di rumah aja sana masak sama dandan-ups sorry gue baru inget lo kan cewek jadi-jadian" ucap Hyunjin membuat Ryujin yang tadinya menatap jengkel Hyunjin langsung tersulut emosi.

Setiap kali Ryujin dan Hyunjin ketemu pasti gini. Gak pernah damai. Ya gimana mau damai kalau salah satu dari mereka gak ada yang mau ngalah dan pasti ada ajah yang nyari gara-gara.

"Diem lo dower" teriak Ryujin sambil menatap tajam Hyunjin. Teman-teman mereka berdua lebih memilih diam. Namun hp Jaemin tiba-tiba bergetar dan setelah mengeceknya dia langsung menarik tangan Ryujin untuk pergi dari sana diikuti oleh Haechan dan juga Samuel yang dari tadi diam.

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora