{17} 💝

37 28 2
                                    

"Enak ajah lo ngomong iseng doang. Gue gak mau tau, lo harus beresin isi tas gue!"

Hyunjin menghempaskan cengkraman tangan Ryujin di pergelangan tangannya membuat Ryujin sedikit terhuyung ke belakang.

"Punya tangan kan lo?" Ucap Hyunjin dingin lalu melanjutkan langkahnya ke arah bangkunya.

Ryujin yang sedang menatap tajam ke arah Hyunjin segera berbalik setelah mendapatkan tepukan pelan di bahunya.

"Gue tau lo benci banget sama Hyunjin, dan gue juga tau kalau lo berusaha buat ngalahin Hyunjin dan rebut peringkatnya. Tapi gak gini juga caranya" tutur Seungmin orang yang menepuk pundak Ryujin.

Ryujin mengkerutkan alisnya bingung mendengar perkataan Seungmin.

"Maksudnya?"

"Lo gak usah pura-pura gak tau deh. Lo sengaja kan naruh buku kimia lo di laci gue supaya gue dikira menyontek sama Bu Jung?!!" Bentak Hyunjin sambil berdiri dari kursinya dengan kasar.

"Lo jangan asal ngomong dong. Kapan gue naruh buku gue di laci lo?!" Ryujin juga ikut tersalut emosi.

"Hah mana ada sih maling ngaku. Ini buku lo kan?" Tanya Hyunjin sambil melempar buku Ryujin yang ditemukan oleh bu Jung tadi di lacinya kepada Ryujin. Dan Ryujin yang tidak siap akhirnya terkena lemparan buku itu pada bagian wajahnya.

Emosi Ryujin semakin meluap. Tangan yang terkepal kencang serta sorotan mata yang tajam dia perlihatkan pada Hyunjin yang sedang bersedekap dada di depan mejanya.

"BRENGSEK LO, LO NUDUH GUE NGELAKUIN HAL KAYAK GITU?. CIHH GUE EMENG BERUSAHA BUAT NGEREBUT PERINGKAT LO TAPI GUE JUGA GAK BAKALAN NGELAKUIN HAL KAYAK GITU!!"

Semua orang tertegun mendengar bentakan Ryujin. Tak terkecuali Hyunjin yang sedikit tersentak namun dengan cepat dia merubah ekspresi wajanhya.

"Ada apa ini?"

"Ryujin lo gak apa-apa?"

Semua orang menoleh pada ke tiga sahabat Ryujin yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas itu sambil melontarkan pertanyaan kepada Ryujin.

Namun baru saja mereka bertiga sampai tepat di samping Ryujin, tiba-tiba bel berbunyi membuat mereka semua bubar dan mengundang helaan nafas dari mereka bertiga. Samuel, Haechan dan Jaemin berjalan lesuh meninggalkan kelas Ryujin dengan sesekali pandangannya menoleh ke belakang tepat ke arah Ryujin yang masih berdiri di tempatnya namun dengan sorotan mata yang tajam.

.

.

.

.

Kring...kring...kring

Bel pulang kembali berdering nyaring di seluruh area sekolah. Tampak para murid beserta guru-guru yang mengajar sudah bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Satu hari menjalani ulangan membuat otak bekerja keras bukan?. Ya seenggaknya mereka bisa pulang ke rumah dan belajar lagi untuk ulangan besok.

"Akhirnya bisa pul- aduh!" Ryujin memekik setelah pundak bagian kanannya berhasil terbentur dengan dinding kelasnya.

"Lo kalau jalan pakai mata dong!" Kata Ryujin dengan sedikit kesal pada orang yang menabrak pundaknya tadi.

"Oh jadi gak pakai kaki ya?" Tanya oknum yang menabrak Ryujin tadi yang bernama Hyunjin.

Ryujin cuma mengangkat alisnya bingung sambil terus melihat Hyunjin yang tampak menunjukkan ekspresi datarnya. Berbeda dengan ekspresinya dulu dimana dia selalu ngejailin Ryujin. Kali ini emeng bener-bener beda.

"Cih.. orang blo'on kayak lo masih ngarep mau ngerebut posisi peringkat gue?" Ucap Hyunjin dengan nada datar dan rasa tatapan tak bersahabat.

"Gue gak blo'on ya! Dan asal lo tau gue gak ngerti gue salah apa sama lo sampai-sampai lo nuduh gue kayak tadi. Dan jangan lupakan gue gak suka dituduh kayak gitu" sarkas Ryujin sambil menatap tajam Hyunjin.

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Where stories live. Discover now