{36} 💝

30 15 6
                                    

"Gimana nih Na? Bunda khawatir sama Ryujin."

"Bunda yang tenang ya. Ayah juga lagi usaha nyari Ryujin. Jaemin disini kok temenin Bunda"

Sedari tadi Bunda gak henti-hentinya bolak-balik sambil mengkhawatirkan Ryujin yang belum juga pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 10:59 PM. satu menit lagi jam 11 namun Ryujin belum juga pulang.

Bunda, Jaemin dan Ayah Jaehyun tentu saja khawatir. Ryujin udah pergi sejak pukul setengah satu siang tadi namun sampai sekarang belum kembali. Ayah sudah pergi mencari Ryujin sekitar satu jam yang lalu. Sedangkan Jaemin yang tadinya mau ikut nyari langsung dicegah oleh Ayah. Bunda gak ada yang jagain di rumah soalnya, jadi ayah nyuruh Jaemin di rumah ajah walaupun bunda masih terus menyuruh Jaemin untuk ikut mencari Ryujin namun tentu saja Jaemin gak mau ninggalin bunda sendirian. Dia juga sangat khawatir dengan Ryujin pasalnya nomor Ryujin sama sekali gak aktif.

"Bunda gak tau harus apa kalau terjadi apa-apa sama Ryujin" papar Bunda Rose. Bunda menggigiti kuku jarinya cemas. Air mata tak lagi bisa dia bendung dan berhasil lolos membasahi pipinya. Jaemin yang ikut sedih langsung memeluk bundanya.

"Kita doain Ryujin cepat ketemu dan gak apa-apa ya bunda."

Bunda mengangguk masih dengan memeluk putranya setelah mendengar perkataan Jaemin. Yang dibilang Jaemin emang benar, kita gak boleh berpikiran buruk. Seharusnya kita doain Ryujin agar cepat ketemu.

"Asalamualaikum!"

"Waalikumsalam."

Jaemin dan Bunda Rose manyauti salam Haechan dan Samuel yang baru datang. Dapat dilihat dari ekspresi mereka berdua yang juga sangat khawatir.

"Ryujin belum pulang?"

Setelah menyalimi tangan Bunda, Haechan langsung bertanya yang dibalas gelengan oleh Jaemin.

Samuel langsung merogoh saku celananya dan mengambil benda pipih itu. Jarinya bergerak menekan tombol power dan tak lama kemudian benda pipih itu ditempelkannya tepat di samping telinganya.

"Sial! Nomornya gak aktif" umpat Samuel pelan.

"Lu nelfon siapa?" Tanya Haechan bingung.

"Si Hyunjin. Lu bilang kalau Ryujin pamit tadi siang buat ketemu sama Hyunjin kan?" Tanyanya kepada Jaemin yang mendapat anggukan dari Jaemin.

"Percuma Sam. Nomor mereka berdua gak ada yang aktif. Gua tadi juga mau lapor polisi tapi polisi gak akan nyatet laporannya kalau belum hilang selama 24 jam."

Haechan mengusap kasar rambutnya. "Kalau gitu kita harus ke rumah Hyunjin" ucap Haechan sambil bergantian menatap Samuel dan Jaemin.

"Biar Jaemin sama Haechan yang ke sana. Samuel, gue minta tolong jagain bunda ya disini" pinta Jaemin ke Samuel. Samuel mengangguk namun berbeda dengan bunda yang langsung menggeleng tanda menolak.

"Gak usah ada yang temenin bunda. Bunda gak apa-apa sendirian di sini yang terpenting Ryujin harus segera dicari" air mata lagi-lagi berhasil lolos dari mata Bunda. Jaemin, Samuel dan Haechan menatap bunda iba.

Samuel memeluk bunda dan membujuknya agar bisa ditemani. Walaupun bunda selalu bersikeras tapi tak lama kemudian bunda menyerah juga. Dan berakhirlah Jaemin dan Haechan yang saat itu langsung meluncur ke rumah Hyunjin dengan bantuan Felix terlebih dahulu. Lah kok Felix? iya karna mereka berdua gak tau rumah Hyunjin. Kebetulan Felix kan temennya Hyunjin nih sekaligus temen sekelas mereka jadi mereka berdua nyamperin Felix dulu baru ke rumah Hyunjin.

Tok....tok....tok...

"ASSALAMUALAIKUM!"

"WAALAIKUMSALAM!"

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Where stories live. Discover now