{22} 💝

33 21 4
                                    

Seorang gadis tengah duduk di bangkunya sambil termenung. Dia tidak mengindahkan kata-kata teman sekelasnya yang mulai berdatangan dan sesekali menyapanya. Dirinya masih terus kepikiran oleh perkataan pemuda yang mengajaknya jalan-jalan kemarin seharian.

Ya, gadis itu adalah Shin Ryujin, kata-kata yang dibisikkannya kemarin oleh pemuda itu selalu terngiang-ngiang di kepalanya. Teman sekelasnya menatapnya aneh karna sedari tadi melamun, tak terkecuali cowok yang selama seminggu belakangan kini tercatat sebagai bukan musuhnya lagi. Hyunjin sempat memanggil namanya satu kali pada saat dia lewat di barisan bangkunya Ryujin menuju tempat duduknya yang berada di sudut deket jendela. Namun bukannya merespon, sekedar menoleh pun tidak sama sekali. Seolah-olah perkataannya berhasil terbawa angin sebelum sampai terdengar ke telinganya.

"Sebenarnya gue pernah masuk penjara karna suatu kesalahan yang sangat fatal namun tanpa disengaja telah gue lakuin. Gue gak maksa lo buat terus deket dan berteman lagi sama gue setelah lo tau tentang ini. tapi satu yang harus lo tau, gue seneng bisa berteman sama lo."

Lagi dan lagi kata-kata pemuda itu terus terdengar di telinganya. Bagaikan kaset yang terus diputar ulang.

Ryujin menghela nafas frustasi dan menatap sekelilingnya yang sudah penuh dengan teman sekelasnya yang sudah duduk di tempat masing-masing. Ternyata dia melamun sudah lumayan lama sehingga tidak sadar kalau bel tanda jam mata pelajaran pertama sudah berbunyi dan Bu Yoona masuk ke dalam kelas itu sambil menenteng tas mahalnya.

"Pagi anak-anak"

"Pagi bu~"

Serentak seluru siswa kelas XI-A kompak menjawab salam dari bu Yoona.

Pelajaran berjalan seperti biasa, sebisa mungkin Ryujin berusaha fokus pada apa yang dijelaskan oleh bu Yoona di depan papan tulis, sedari tadi dia tanpak tidak semangat dan berselera buat belajar. Dia juga sedikit ngantuk akibat begadang tadi malam. Salahkan insomnianya yang kambuh hingga menyebabkan dia tidur di jam setengah 3 pagi. Bayangkan cuma berapa jam dia tidur?.

Kring...kring...kring...

Bel tanda pelajaran pertama berakhir sudah berbunyi. Bersamaan dengan bunyi bel tadi, Ryujin menguap sambil membaringkan kepalanya pada meja dengan menggunakan lipatan kedua tangannya sebagai bantal.

"Anak-anak, sebelum ibu keluar ada suatu hal yang ingin ibu sampaikan terlebih dahulu. Ini merupakan hasil keputusan rapat kemarin. Setiap kelas diminta untuk menyediakan dua orang perwakilan kelas untuk membuat suatu karya yang menyangkut sama kelas kalian. Kalian bisa membuat karya apapun dan juga modul tentang deskripsi tatanan kelas kalian. Ini memeng terdengar cukup mudah, tapi karya dan modul yang bakal kalian bikin itu harus dapat memikat hati semua guru. Nantinya karya kalian akan dikumpulkan bersama kelas yang lainnya dan dinilai siapa yang mendapat kreatifitas kelas yang paling unggul"

Penjelasan bu Yoona membuat semua siswa yang berada di sana terdiam dan memusatkan perhatian mereka pada bu Yoona yang sedang menjelaskan. Ryujin juga walaupun matanya terpejam tapi pendengarannya masih menangkap penjelasan dari Bu Yoona.

"Saya sebagai wali kelas kalian akan memilih dua orang yang bakal ikut menjadi perwakilan dari kelas ini. Saya memilih yang memegang peringkat pertama dan kedua silahkan angkat tangan!"

Yang merasa langsung berdiri dan angkat tangan. Ryujin mengangkat tangannya malas sambil memandang lelah Bu Yoona. Untungnya Bu Yoona tidak terlalu memusatkan perhatiannya pada Ryujin melainkan ke Hyunjin yang berada di bangku barisan depan.

"Hyunjin dan Ryujin, kalian harus bisa menampilkan bakat kalian. Jangan buat ibu malu sebagai wali kelas kalian. Kalian yang tidak terpilih boleh membantu Ryujin dan Hyunjin menyusun ide yang menarik. Saya permisi dulu"

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Where stories live. Discover now