{24} 💝

32 20 0
                                    


Brakkh....

Pintu basement terbuka secara kasar oleh pemuda yang tiba-tiba saja datang dan langsung duduk bergabung di sana bersama yang lainnya. Yang lainnya kompak mengusap dada mereka masing-masing akibat terkejut oleh suara bantingan pintu tadi. Bang Chan bahkan hampir saja mengumpati Hyunjin namun niatnya dia urungkan karna bingung melihat Hyunjin yang matanya memerah dan berkaca-kaca serta sorot mata yang terlihat sangat frustasi.

"Lu napa dah?" Tanya Felix yang baru kembali dari mengambil sebotol minuman yang berada di meja sudut tak jauh dari mereka dan langsung menyodorkannya ke Hyunjin.

Hyunjin melirik sebentar Felix kemudian mengambil minuman itu. Namun nampaknya minuman itu hanya dia pegang tanpa ada niat untuk meminumnya. Mulutnya juga tertutup rapat dan semuanya tau kalau Hyunjin gak bakal jawab pertanyaan Felix.

"Pssstttt dia napa?" Bisik Seungmin ke Changbin yang berada di dekatnya. Changbin mengidikkan bahunya tak tau.

"Lu kalau ada masalah cerita dong Hyunjin jangan disimpan sendiri. Kita ini sahabat udah sepantasnya kita saling membantu" ucap Jisung yang diangguki oleh yang lainnya.

"G...gue pembunuh" Hyunjin bergumam sangat pelan hingga membuat mereka mengerutkan alis mereka bingung. Namun Felix yang berada di sampingnya masih bisa menangkap dengan jelas perkataan Hyunjin barusan.

"M...maksudnya?"

"Gue udah bunuh guanlin!" Jawab Hyunjin. Nada suaranya yang cukup tinggi mampu membuat teman-temannya kembali terkejut namun bukan perihal suaranya tetapi maksud kata yang diucapkan Hyunjin tadi yang membuat mereka terkejut.

"Mem....membu...nuh" Bang Chan gagap sambil menatap tak percaya ke arah Hyunjin. Hyunjin menunduk dan menganggukkan kepalanya pelan.

"Lix!"

Felix yang merasa namanya disebut langsung menatap Hyunjin.

"Cowok yang dua tahun lalu kita bawa ke rumah sakit karna kecelakaan pas gua lawan dia balapan ternyata salah satu anak Ansas"

Felix memasang wajah bingungnya lagi sambil berfikir dan mengingat kejadian tempo lalu.

Hampir 2 menit  hening melanda mereka namun tiba-tiba celetuk Minho membuat mereka langsung menatap Minho serius.

"Cowok yang nabrak truk itu bukan sih? yang gua, Hyunjin, Felix sama Jisung bawa ke rumah sakit dan dokter gak keluar-keluar buat ngasih kabar tentang kondisi dia dan akhirnya kita pulang?"

Lagi-lagi Hyunjin mengangguk pelan dan terisak pelan. Yang lainnya masih kelihatan bingung. Entah mereka masih belum ingat atau mereka emang masih belum paham.

"Bukannya lo bilang dia udah pulang ke rumahnya?" Tanya I.N yang paling muda diantara mereka.

"Gua gak tau. Tapi tadi gengnya Jaemin ceritain itu semua ke gua. Guanlin meninggal di rumah sakit pas kita bawa dan yang mereka ketahui penyebab meninggalnya adalah kecelakaan"

"Tapi ini bukan salah lo. Lo gak nabrak dia dan emang bener kalau dia meninggal karna kecelakaan kan?" Perkataan Changbin disetujui oleh mereka kecuali Hyunjin yang nampak menggelengkan kepalanya masih dengan posisi menunduk.

"Tapi gara-gara balapan sama gua dia jadi kecelakaan" tuturnya membuat yang lain ibah.

Bang Chan sebagai ketua mereka mendekati Hyunjin dan menepuk pelan pundaknya. "Gua janji akan lindungin lo sama kalian semua. Gua akan berusaha buat nutupin ini supaya gak ada yang bakal tau selain kita. Dengan begitu kita-kita bakal aman termasuk lo Hyunjin"

"Tapi kalau anak-anak Ansas tau-"

"Gua yakin mereka gak bakal tau. Lagian secara logika penyebab kematiannya kan emang kecelakaan tapi yang jadi masalah besar itu kita paksa dia balapan waktu itu kan?" Minho berhasil memotong perkataan Hyunjin yang terdengar putus asa itu dan memberikan senyum penyemangat buat Hyunjin.

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Where stories live. Discover now