{34} 💝

32 15 4
                                    

"Woi cepetan ada hot news nih!"

Haechan dan Jaemin yang barusan datang langsung disuruh duduk sama Ryujin. Samuel mah udah datang dari tadi sebelum Ryujin datang.

Haechan yang liat Ryujin kayak gak sabar banget pengen ngomongin sesuatu lantas bingung dong. 'Nih anak kenapa jadi tukang ghibah kayak gini?' Kira-kira itulah isi pikiran Haechan saat ini. Sedangkan Jaemin malah santai-santai doang sambil minum minuman Samuel.

"Hot news apaan?" Tanya Samuel yang juga gak sabar denger penjelasan Ryujin.

Haechan berganti melirik Samuel kemudian menggeleng pelan.

"Nih dua curut kayaknya ketularan biang gosipnya Daehwi si lambe turah deh" batin Haechan lagi.

"Gak usah ghibah nanti dosa!" Celetuk Haechan setelah sekian lama diam. Jaemin membenarkan perkataan Haechan dengan sekali anggukan.

Ini kayaknya karakter mereka ketukar deh. Haechan dan Jaemin yang dulunya pecicilan dan sering gosipin orang kenapa jadi tiba-tiba sok bijak begini? Samuel dan Ryujin juga. Biasanya mereka berdua bodo amatan tapi kenapa terlihat begitu antusias untuk nge-ghibah bareng?

Ryujin berdecak pelan lalu memukul meja di depannya pelan menggunakan botol minuman yang sudah dia minum setengah isinya.

"Ini bukan ghibah" jawab Ryujin.

"Terus apaan?"

Ryujin menghela nafas pelan lalu melirik teman-temannya secara bergantian. "Tapi janji dulu kalian jangan ledekin gua setelah ini."

Perkataan Ryujin tentu saja mengundang raut bingung dari ketiganya.

"Gua ditembak"

"Eh serius? terus lukanya gimana?"

Baru sedetik Ryujin menyelesaikan kalimatnya, Samuel langsung menyaut membuat Ryujin rasanya pengen banget lempar Samuel menggunakan botol minuman yang dipegangnya.

"Samuel kok jadi goblok ya?"

Yang bertanya tadi itu adalah Haechan yang mengundang raut kesal dari Samuel. Sedangkan Ryujin hanya menghela nafas sabar.

"Gobloknya Jaemin pindah ke Samuel nih kayaknya"

Jaemin yang namanya disebut, mendelik tidak terima. Namun baru saja ingin protes tiba-tiba Ryujin kembali menyaut.

"Serius nih. Gua lagi di tembak sama cowok" ucap Ryujin agak kesal.

"Siapa njir?" Tanya Haechan penasaran. Yang lain terdiam menunggu jawaban Ryujin.

"Woojin?" Jaemin juga ikutan bertanya.

Ryujin mengangguk pelan. "Salah satunya itu."

Jawaban Ryujin lagi dan lagi membuat mereka bingung. Maksudnya gimana sih? Yang nembak Ryujin lebih dari satu gitu? Itulah isi pikiran Jaemin sekarang. Berbeda dengan Haechan dan Samuel yang tidak tau siapa itu Woojin.

"Woojin siapa sih njir?" Tanya Samuel yang diangguki Haechan.

"Yang sering ngajak Ryujin jalan. Orang itu juga yang sering buat Ryujin senyum-senyum sendiri dan sibuk dengan handphone-nya kalau kita-kita lagi ngumpul"

Bukan Ryujin yang menjawab, melainkan Jaemin yang membuat Ryujin mempuotkan bibirnya kesal.

Haechan dan Samuel membulatkan mulutnya lalu mengangguk-angguk sok paham. Sebenarnya mereka berdua masih kepo perihal siapa itu Woojin, tapi orang kedua yang menembak Ryujin jauh lebih membuat mereka berdua penasaran.

"Tadi pagi Hyunjin ngajak gua ke belakang gedung lab fisika dan tanpa gua duga-"

"Hyunjin nembak lo saat itu juga!"

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora