{33} 💝

29 13 0
                                    

"Pagiku cerahku matahari bersinar, ku gendong tas merahku di pundak. Selamat pagi semua ku nantikan dirimu di depan kelasku nanananana~~"

Yeahh mood yang bagus kali ini menghampiri Ryujin. Selama perjalanan di karidor menuju kelasnya, Ryujin tak henti-hentinya menyanyikan sebuah lagu anak-anak tersebut. Walaupun salah satu liriknya ada yang kelupaan ataupun gak tau sama sekali. Yang penting nyanyi ajah dulu, bener kagaknya sih urusan belakangan.

"Guruku tersayang, guruku tercinta. Tanpamu apa jadinya aku? Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal. Guruku terima kasihku~~~"

Sampai di kelas, Ryujin masih setia bernyanyi dan kini suaranya bertambah keras membuat teman-teman sekelasnya yang sudah tiba di kelas terlebih dahulu melirik ke arahnya.

"Do'iku tersayang, do'iku tercinta. Tanpamu hatiku galau melulu~~"

Tiba-tiba terdengar suara lain dari arah luar kelas dan ternyata pelakunya adalah Haechan yang sedang berjalan melalui kelasnya. Namun sempat mendengar nyanyian Ryujin dan mengikuti nadanya namun liriknya diganti.

Semua yang mendengar nyanyian Haechan sontak tertawa. Ryujin yang juga tadinya mau ikut nyanyi langsung gak jadi karna suatu hal yang menyita perhatiannya.

Matanya melihat ke arah bangku Hyunjin yang sudah terisi tas milik Hyunjin namun sang pemilik tidak ada di sana.

Kemana tuh Dower? Pikir Ryujin.

Tak lama kemudian sebuah pesan masuk di handphone milik Ryujin dan dengan segera mengecek nontifikasi pesan tersebut.

Ternyata yang sedang mengiriminya pesan tadi adalah Hyunjin. Waduhh baru ajah dipikirin udah ngirim pesan ajah. Apakah ini yang dinamakan signal love?

Isi pesan dari Hyunjin yaitu menyuruh Ryujin untuk ke halaman belakang lab fisika yang di sana terdapat sebuah tempat duduk di bawah pohon mangga yang lumayan rindang. Tempat itu lumayan sepi karna jarang siswa-siswi pergi ke sana kecuali hanya untuk bolos.

Ryujin melihat layar handphone-nya yang menampilkan jam 06:44 AM. Masih pagi dan masih ada waktu buat ke sana.

Ryujin menaruh tasnya di atas kursinya kemudian melesat menuju halaman belakang lab fisika yang dimaksud Hyunjin tadi.

Setelah sampai, di sana sudah ada Hyunjin yang duduk di bangku bawah pohon mangga sambil membaca buku. Ryujin menghampiri Hyunjin dan menepuk pundak bagian kanannya membuat Hyunjin menoleh.

"Ada apa?" Tanya Ryujin to the point.

Hyunjin menutup bukunya dan menaruhnya di samping tempat duduknya.

"Gak ada yang penting sih. Emang lo gak bosan di kelas mulu?"

Rasanya Ryujin pengen banget jambak Hyunjin. Dia pikir ada sesuatu yang penting ternyata cuma dipanggil doang. Dan pertanyaan Hyunjin tadi, ya kalau Ryujin sih gak akan pernah bosan tinggal di kelas. Ya secara kalau Ryujin sampai di kelas dan masih banyak waktu sebelum bel masuk bunyi, Ryujin bakal sibuk sama dunianya sendiri. Membaca novel, main game di handphone-nya, atau terkadang juga Ryujin ngacir ke kantin atau ke kelas sebelah kumpul sambil ghibah sama teman-teman gak ada akhlaknya. Kalian mungkin berfikir orang pintar kayak Ryujin rajin ke perpustakaan kan? dugaan kalian gak sepenuhnya salah sih. Ryujin itu cuma terkadang pergi ke perpustakaan. Itupun kalau ada tugas ataupun stok novel bacaannya habis.

Ok back to topic..

"Lu deket banget ya sama Woojin?"

Ryujin yang tadinya melihat lurus ke depan sambil menikmati tiupan angin yang menerpa-nerpa kulit wajahnya beserta rambut pendeknya segerah menoleh ke arah Hyunjin setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan Hyunjin tadi.

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Where stories live. Discover now