{25} 💝

31 18 0
                                    

.
.

.
.

"Gue liat tadi kemampuan lo buat balapan lumayan juga, gimana kalau lo lawan gue?" Alis Guanlin terangkat mendengar perkataan orang yang berada di depannya ini.

"Sorry tapi gue ada urusan" tolak Guanlin dan kembali memasang helm nya bersiap untuk melajukan kembali motornya. Namun dengan cepat salah satu dari mereka langsung mengambil kunci motor Guanlin dan memainkannya ditangannya. Guanlin ingin merebut kunci motor itu namun orang itu bilang kalau dia akan membiarkan Guanlin pergi kalau Guanlin mau balapan sama orang yang mengajaknya tadi. Guanlin melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya dan memandang orang itu.

"Masih ada 47 menit sebelum gue ke rumah Ryujin gak ada salahnya gue iya-in ajakan mereka. Gue juga mau lupain kejadian tadi" batin Guanlin kemudian mengiyakan ajakan orang tersebut. Orang itu tersenyum senang dan mereka berdua, yakni Guanlin dan juga orang itu berada digaris start sambil terus memanas-manasin mesin motor mereka. Teman-teman orang yang mengajak Guanlin bersorak gembira dan ketika bunyi peluit terdengar mereka berdua langsung melajukan motor mereka membelah jalanan yang cukup sepi itu dengan kecepatan tinggi.

Bisa dilihat orang yang mengajak Guanlin buat balapan tengah memimpin. Guanlin terus menaikkan kecepatan motornya hingga Guanlin bisa mendahului orang itu. Orang itu terlihat kesal namun baru saja dia ingin menyusul laju Guanlin, orang itu langsung memelankan laju motornya setelah melihat Guanlin tengah terkapar di jalanan dengan banyak darah di kepalanya. Motor yang dikenakan Guanlin sudah hancur dan di deket motor Guanlin terdapat mobil truk yang tengah berhenti. Dugaan orang tersebut ketika melihat pengemudi mobil truk itu turun dan membantu Guanlin adalah mungkin Guanlin menabrak mobil truk itu.

"Hah...hah...hah"

Deru nafas Hyunjin terdengar begitu nyaring bersamaan dengan terbangunnya dia dari alam mimpinya. Matanya menatap lurus ke arah depan dan dapat dipastikan kalau terdapat rasa takut yang amat besar tersirat di sana. Entah kenapa kejadian beberapa tahun silam tiba-tiba hadir kembali di dalam mimpinya.

Keringat bercucuran di dahinya dan nafas yang masih menderu. Hyunjin melirik jam analog yang tergantung di dinding kamarnya yang menunjukkan pukul 01:12 AM. Ingin mencoba untuk tidur lagi namun hasilnya nihil. Pikirannya berkelana di mana-mana.

Sekitar 30 menit berlalu namun matanya belum sama sekali terpejam. Bersamaan dengan itu sebuah suara tertangkap di indra pendengarannya. Suara seperti orang yang sedang berjalan di deket jendelanya. Tapi mustahil karna kamar dia berada di lantai dua. Malam-malam begini ada orang apa itu gak aneh?.

Lampu tidur yang cahanya lumayan redup membuat bayangan orang yang diyakini Hyunjin sedang berjalan bolak-balik di deket jendelanya tiba-tiba tersorot. Hyunjin meneguk ludahnya dengan susah payah dan saat dia bergerak untuk mendekati jendelanya bayangan itu langsung ilang. Alis Hyunjin mengkerut kemudian menyibak gorden yang menutupi jendelanya menampakkan pemandangan gelap dari luar. Kepalanya celingak-celinguk melihat sekitar namun tidak ada orang.

Hyunjin berusaha berifikir positif dan kembali ke kasurnya.

.

.

.

.

.

Neol sarange~~~
Trut tut tut trut tut tut

Alunan musik terdengar dari suara headphone yang dikenakan Ryujin. Lagu dari Treasure salah satu boy group dari korea selatan saat ini emang lagi firal.

Mulut Ryujin juga bergerak menyanyikan lirik lagu tersebut. Walaupun salah lirik dia tetap lanjut. Salah tidaknya itu urusan belakang yang penting happy.

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Where stories live. Discover now