{11} 💝

67 55 2
                                    


.

.

.

Di dalam perjalanan menuju rumah Ryujin, mereka hanya diam. Hyunjin yang fokus menyetir dan pandangan lurus kedepan memerhatikan jalan sedangkan Ryujin sendiri sibuk dengan pikirannya sendiri. Perjalanan yang seharusnya sebentar entah kenapa terasa sangat lama. Atau mungkin ini hanya perasaan Ryujin saja?.

Ryujin sedari tadi terlihat sedikit gusar. Mulutnya terlihat terus bergumam sesuatu. Niatnya sih dia pengen minta maaf ke Hyunjin karna sikapnya yang tadi soal tiba-tiba bentak Hyunjin tapi yang namanya juga gengsi. Entah kenapa sekarang dia merasakan rasa bersalah kepada Hyunjin padahal kan hampir tiap hari mereka kayak gitu bahkan di depan Hyunjin sendiri dia suka menghina dan berkata kasar ke Hyunjin tapi kenapa perbuatannya yang tadi terasa sangat keterlaluan ya?.

"Gue mau minta maaf tapi dia mau maafin gak ya?" Ryujin melirik helm yang dikenakan Hyunjin yang tepat berada di depan wajahnya sambil bertanya kepada dirinya sendiri dengan suara pelan.

Hyunjin yang menyadari sikap Ryujin langsung melirik Ryujin lewat kaca spion dan memerhatikan wajah gusar Ryujin. Dia juga melihat Ryujin sekarang ini tengah memerhatikan helmnya.

"Aishhh ngapain juga gue minta maaf!" Tanpa Ryujin sadari ternyata suaranya itu lumayan keras dan tentu saja dapat di dengar oleh Hyunjin. Tapi sepertinya Hyunjin tidak memperdulikannya karna terlihat dia masih diam dan fokus menyetir tanpa berbalik melihat Ryujin.

"Ngebut dikit kek, lama amat perasaan!" Teriak Ryujin karna tak mau lama-lama boncengan sama Hyunjin.

Hyunjin yang mendengar teriakan Ryujin lagi-lagi melirik Ryujin lewat kaca spion.

"Gak usah ngebut bahaya. Lagian baru ajah 7 menitan" jawab Hyunjin.

Ryujin melirik Hyunjin sinis kemudian mulutnya tak berhenti bergumam sesuatu. Mungkin dia menyesal berkata seperti tadi karna mendengar jawaban Hyunjin yang sok-sok an gak mau ngebut. Hallaah gak mau ngebut bahaya terus kalau setiap pulang dan berangkat sekolah itu apa?, Ryujin sering banget liat Hyunjin dan teman-temannya adu kecepatan dijalanan.

Hyunjin yang mengetahui Ryujin diam dan tidak merespon ucapannya mengkerutkan alisnya bingung. Tumben-tumbenan Ryujin diam. Biasanya dia akan bales omongan Hyunjin dengan muka songongnya tapi sekarang?, ha entahlah dia juga gak mau ambil pusing.

"Woi awas!!"

Baru juga Hyunjin ingin bertanya perihal sikap Ryujin tapi ada sebuah mobil sedan berwarna hitam yang secara tiba-tiba terlihat melaju kencang ke arah mereka. Karna jalan itu merupakan jalan satu arah jadi dengan cepat Hyunjin langsung menghindar dan membelokkan motornya di jalan pertigaan yang dilaluinya. Mobil itu tanpak masih melaju kencang dan mobilnya terlihat berbelok-belok mungkin pengendaranya tidak bisa mengendalikan mobilnya.

Hyunjin memberhentikan motornya dan dengan segera turun dari motor diikuti oleh Ryujin. Ryujin langsung berlari untuk melihat mobil itu dan beberapa detik kemudian,

Brakhhh.....

Ryujin maupun Hyunjin terkejut mendengar suara tabrakan itu dan dapat dilihatnya mobil yang melaju tadi sudah berhenti dan menabrak sebuah pohon besar yang berada di pinggir jalan itu.

Jangan lupakan keadaan bagian depan mobil yang sudah bonyok dan dapat di pastikan kalau penumpang maupun supir yang berada di dalam mobil itu pasti akan parah.

Dengan segera mereka berdua berlari mendekat mobil itu dengan wajah panik. Hyunjin yang sampai duluan langsung membuka pintu pengemudi mobil dan menampakkan sang pengemudi dalam keadaan tak sadarkan diri dan darah yang memenuhi wajahnya. Keadaan orang yang berada di sampingnya juga tak kalah parah. Di bagian pipi sebelah kiri terdapat serpihan kaca yang menancap di sana menyebabkan dara terus keluar dari wajah orang itu.

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Where stories live. Discover now