Epilog

57 13 1
                                    

Beberapa anak-anak usia sepuluh tahun ke bawah tengah bermain sepak bola di salah satu taman yang cukup luas itu. Tawa terus terdengar dari mulut mereka. Namun tanpa mereka sadari terdapat seorang anak laki-laki berusia sekitar 9 tahun sedang duduk di ayunan yang berada tak jauh dari mereka sambil memperhatikan mereka bermain. Anak itu juga pengen gabung tapi dia gak kenal sama mereka. Dia takut dicuekin karna masih sekitar dua minggu dia datang ke kota ini.

Dughh.....

"Awww"

Tanpa dia sangka salah satu diantara gerombolan anak laki-laki tadi menendang bolanya ke arah anak laki-laki itu. Alhasil bola itu mengenai kepalanya dengan cukup kuat mengakibatkan dia terjatuh dari ayunan.

Isakan kecil terdengar dari mulut anak laki-laki itu. Lalu tak lama kemudian datang dua anak laki-laki yang ikut bermain tadi menghampiri anak laki-laki yang sedang menangis itu.

"Hey kau tidak apa-apa?" tanya salah satu dari dua anak laki-laki tadi.

Bocah yang menangis itu mengangguk kecil sambil mengusap wajahnya yang basah karna air mata.

"Kau sih. Kenapa menendang bolanya dengan keras tadi? Untung saja dia tidak luka" omel salah satu diantara anak laki-laki itu.

Yang satunya mendelik tidak terima. "Hei aku juga gak sengaja!"

Diantara perdebatan mereka datang satu orang anak laki-laki yang sepertinya seumur dengan mereka bersama dengan satu anak perempuan juga dengan umur yang sebaya dengan mereka.

"Kalian ngapain dia sampai nangis kayak gitu!" omel anak perempuan yang barusan datang tadi ke arah dua anak laki-laki yang berdebat tadi.

"Hei aku gak sengaja tau! Tadinya aku mau ngajak dia main bersama karna sedang sendirian" ucap anak yang diomeli tadi tidak terima.

"Sudah sudah. Kenapa jadi berdebat seperti ini? Mending kita kenalan. Nama aku Na Jaemin dan anak perempuan yang galak ini namanya Shin Ryujin dia sepupuh aku" ucap anak laki-laki yang barusan datang tadi sambil memperkenalkan namanya dan juga orang yang di sampingnya. Ryujin mengangguk cepat lalu menarik tangan anak laki-laki yang menangis tadi sambil menanyakan namanya.

"Nama kamu siapa?"

"Nama aku Lee Haechan. Tapi mama biasa manggil aku Echan"

Ryujin dan Jaemin kecil mengangguk lalu berpindah tatapan ke arah dua anak laki-laki yang sempat berdebat tadi. Mereka hanya diam. Kini giliran Jaemin yang menarik paksa tangan salah satu diantara mereka lalu menanyakan namanya. Anak iti sempat memberontak saat tangannya dipegang oleh Jaemin.

"Aku Guanlin"

"Dan aku Samuel sepupu Guanlin" ucap salah satu dari mereka berdua. Berbeda dengan anak laki-laki yang bernama Guanlin yang tangannya ditarik oleh Jaemin tadi, anak yang bernama Samuel yang berdiri disampingnya tampak lucu dengan gigi ompong di bagian depannya serta senyuman yang nampak di wajahnya. Kalau anak yang bernama Guanlin tadi hanya menampakkan wajah datar dan terkesan tidak peduli.

Haechan yang sudah berhenti menangis langsung menggenggam tangan mereka lalu kisah persahabatan mereka telah dimulai pada detik itu.

.

.

.

.

.

.

"Lo udah siap?"

"InsyaAllah siap!"

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Where stories live. Discover now