03

9.9K 1.2K 308
                                    

Hyunsuk menarik nafasnya panjang dan duduk di hadapan Byunggon yang kebingungan.

Karena tidak biasanya Hyunsuk minta bertemu disaat seperti ini.

Di sela makan siang mereka, biasanya Hyunsuk akan menunggu di kantornya sampai Byunggon datang tapi hari ini Hyunsuk bela-bela datang ke kantor Byunggon.

"Kak, kita tetap menikah kan ??" Tanya Hyunsuk membuat Byunggon menggaruk kepalanya pelan dan menatap lekat Hyunsuk.

Karena Byunggon sama sekali tidak tahu ada apa dengan Hyunsuk sampai mempertanyakan pertanyaan yang jawabannya sudah sangat jelas.

Mereka akan menikah, dua bulan dari sekarang.

Bahkan hari minggu ini mereka berniat untuk survey gedung yang di rekomendasikan oleh ayah Hyunsuk.

"Sebenernya pertanyaan itu ga harus aku jawab." Ucap Byunggon membuat Hyunsuk meringis pelan dan merubah posisi duduknya dan melipat kedua tanganya di meja yang ada di hadapannya.

Hyunsuk berdehem pelan lalu memberikan sebuah map coklat pada Byunggon, itu hasil pemeriksaan Hyunsuk dua hari lalu.

Yang sukses membuat Hyunsuk uring-uringan dan selalu berpikiran buruk tentang masa depan yang sudah ia tata sedemikian rupa bersama Byunggon.

Karena Hyunsuk sama sekali tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya jika Hyunsuk mengatakan pada Byunggon tapi jika tidak mengatakan pada Byunggon, akan ada masalah yang tidak Hyunsuk ketahui nantinya.

"Ini apaa ??" Tanya Byunggon membuat Hyunsuk menelan ludahnya pelan dan menarik nafasnya panjang.

Karena usia kandungannya sudah memasuki dua bulan dan akan terlihat semakin besar nantinya, Hyunsuk rasa harus secepatnya mengatakan pada Byunggon.

"Surat." Jawab Hyunsuk gugup membuat Byunggon menatap Hyunsuk lekat lalu mengusak rambut Hyunsuk pelan.

"Iya surat apa ? Penting ya ? Sampe kamu bela-belain ke kantor aku." Ucap Byunggon sambil membuka map coklat itu membuat Hyunsuk semakin gugup dan rasanya seperti mau pingsan.

"Kak, kak gon boleh marah sama aku kok." Jelas Hyunsuk membuat Byunggon semakin bingung.

Hubungan mereka sedang baik-baik saja, jadi tidak kebayang sama sekali amplop itu berisi surat apa.

"Kak Gon boleh buka, terus marah juga boleh kak." Ucap Hyunsuk lemas membuat Byunggon langsung mengusak rambut Hyunsuk sayang sambil tersenyum.

Byunggon membuka surat itu dan agak terkaget karena surat dari rumah sakit, Byunggon menatap Hyunsuk yang meremat tangannya gugup.

"Po.. sitif ?" Ucap Byunggon membuat Hyunsuk reflek menahan nafasnya dan memejamkan matanya erat karena takut.

Hyunsuk benar-benar takut dan sama sekali tidak bisa berpikir jernih sejak kemarin, akhir hidupnya terasa sudah berada di depan mata dan Hyunsuk belum mempersiapkan itu.

"Ini.. punya kamu ??" Tanya Byunggon membuat Hyunsuk menarik nafasnya panjang dan mendongak menatap lekat kearah mata Byunggon yang menatap Hyunsuk dengan bingung.

Bagaimana bisa ?

Byunggon menjaga Hyunsuk selama tujuh tahun penuh dan sekarang dirinya mendapati surat periksa dengan nama Hyunsuk dengan hasil positif.

Hyunsuk positif hamil.

Dan pasti bukan anak Byunggon.

"Kak..." ringis Hyunsuk pelan membuat menarik nafasnya panjang.

"Aku tanya ini punya kamu ?" Tanya Byunggon dengan nada lumayan tinggi membuat meja mereka menjadi pusat perhatian dan Hyunsuk hanya menundukan kepalanya dalam.

Partner (Hoonsuk) (END)Where stories live. Discover now