29

5.6K 776 153
                                    

Jihoon membuka matanya perlahan dan langsung di hadapkan pada guling putihnya membuat Jihoon menarik nafasnya panjang.

Baru sebulan Jihoon menjalin hubungan dengan Hyunsuk tapi tidak melihat Hyunsuk saat membuka mata membuat Jihoon sedih juga.

Semalam mereka saling menghubungi tapi saat Hyunsuk ganti baju Jihoon sudah terlelap mungkin karena terlalu lelah.

"Aduh.. ayang." Gumam Jihoon sambil memeluk gulingnya erat sekali.

Hari ini Jihoon masih masuk kerja, lima hari kerja lagi setelah itu cuti mempersiapkan pernikahan nya.

Rasa nya Jihoon ingin menikah hari ini agar bertemu dengan Hyunsuk.

"Semalem ayang langsung tidur kan yaa ? Aduh hun lu pake ketiduran sih." Gerutu Jihoon pada dirinya sendiri sambil bangkit dari posisinya.

Menatap ponselnya yang tergeletak di lantai karena terjatuh.

"Yang belum gua kasih undangan siapa ya ?" Tanya Jihoon pada dirinya sendiri sambil bangkit dari kasurnya lalu mengambil ponselnya.

"Mantan mah kagak usah lah ya.." gumam nya lagi sambil masuk ke dapur lalu meringis pelan.

Biasanya jam segini Jihoon sudah mandi lalu sedang membuat sarapan untuk Hyunsuk yang masih tertidur.

Jadi saat Hyunsuk bangun, sarapan sudah ada di meja makan.

"Tapi nanti anaknya ngambek kalo kaga di kabarin." Gumam Jihoon lagi membuat Jihoon menghentakan kaki nya kesal.

Jihoon memanggang roti dan mengeluarkan selai blueberry lalu membuat teh herbal untuknya sendiri.

"Ayang udah bangun belum yaa ? Kangen suaranya." Gumam Jihoon sambil memanyunkan bibirnya menatap wallpaper ponselnya.

Foto itu baru di abadikan kemarin saat mereka kencan pertama langsung Jihoon jadikan wallpaper ponselnya karena Hyunsuk nya lucu.

"Huhuhu ayaang, kemarin dia ngerengek gamau tinggal sama mamah seminggu, sekarang gua yang ngerengek kangen sama dia.. dasar Park Jihoon." Gerutu nya lagi.

"Jihoon sendirian aja berisik ih." Gumam nya lagi sendiri sambil mengunyah roti panggang dengan selai blueberry.

"Ayaang.." panggil Jihoon diakhiri dengan rengekan membuat Jihoon menggelengkan kepalanya pelan.

"Kangen ayang.."

.

.

Hyunsuk sudah mandi dan sudah rapih saat sang mamah membuka pintu kamarnya.

"Kirain belum bangun." Ucap Mamah Choi sambil terkekeh membuat Hyunsuk menggelengkan kepalanya pelan.

"Ayo turun sarapan." Ajak mamah Choi membuat Hyunsuk menganggukkan kepalanya pelan sambil tersenyum.

Hyunsuk menjemur handuk bekas rambutnya lalu keluar kamar dengan kaos kebesaran milik Jihoon yang entah kenapa ada di dalam tas besar yang di bawanya kemarin.

Wangi Jihoon tercium sempurna di kaos itu membuat Hyunsuk meringis pelan.

Hyunsuk benar-benar seperti seorang gadis yang sedang di tinggal tugas keluar negeri, miris sekali.

Mamah Choi menarik Hyunsuk masuk kedalam dapur dan mendudukan Hyunsuk di meja makan dengan berbagai sarapan tersedia disana.

"Kamu lagi ga ngidam yang aneh-aneh kan ?" Tanya Mamah Choi membuat Hyunsuk menggelengkan kenapa pelan.

"Aku ga pernah ngidam yang aneh-aneh mah." Jawab Hyunsuk sambil menerima piring berisikan nasi putih panas dari sang mamah.

"Kirain, sejak tinggal sama Jihoon kamu cuma bisa makan masakan Jihoon." Jelas Mamah Choi membuat Hyunsuk menggelengkan kepalanya pelan membuat ayah Choi tersenyum.

Partner (Hoonsuk) (END)Where stories live. Discover now