21

6.7K 886 85
                                    

Jihoon memasuki apartemen Hyunsuk membuat Hyunsuk yang sedang tidur-tiduran di sofa ruang tamunya mendelik kaget.

"Kirain maling." Ucap Hyunsuk membuat Jihoon terkekeh pelan lalu memasuki dapur dengan dua plastik yang dia bawa.

"Gada maling ganteng yang." Ucap Jihoon membuat Hyunsuk yang tidak merubah posisinya mendecak pelan lalu mendengus.

Jihoon yang mendengar decakan sebal itu hanya tertawa pelan.

"Kamu udah makan belum yang ?" Tanya Jihoon sambil berteriak dari dapur membuat Hyunsuk memanyunkan bibirnya sedikit.

Kalau di tanya sudah makan apa belum, jelas belum.

Tadi saat pulang Hyunsuk bertemu dengan Junkyu dan meminta makan malam bersama dengan Haruto, kekasih Junkyu tapi Hyunsuk menolak.

Hyunsuk tidak mau jadi obat nyamuk berjalan.

"Di tanya kok diem, kamu lagi mau makan apa ?" Tanya Jihoon lagi yang sudah muncul dengan tas ranselnya dari dapur dan duduk di sebelah Hyunsuk yang masih tidur-tiduran.

Jihoon menatap Hyunsuk lekat lalu menghela nafasnya pelan.

"Aku nginep ya." Ucap Jihoon lagi dan Hyunsuk menganggukkan kepalanya lalu bangkit dari posisinya.

"Jihoon." Ucap Hyunsuk sambil beringsut mendekati Jihoon dan memeluk Jihoon erat.

"Kenapa ??" Tanya Jihoon sambil membalas pelukan Hyunsuk dan menepuk-nepuk punggung Hyunsuk pelan.

"Kata mamah, kita gaboleh ketemu seminggu.. terus besok aku udah disuruh cuti dong sama mamah." Jelas Hyunsuk sambil menelusupkan kepalanya di perpotongan leher Jihoon membuat Jihoon terkekeh pelan.

"Ya gapapa."

"Gapapa gimana ?" Tanya Hyunsuk galak membuat Jihoon mendelik kaget dan Hyunsuk mendecak kesal.

"Kalo aku kangen gimana ?" Tanya Hyunsuk membuat Jihoon mengusap punggung Hyunsuk pelan lalu mengusap kepala Hyunsuk.

"Ya bilang aja, nanti aku kerumah." Jawab Jihoon gampang membuat Hyunsuk melepaskan pelukannya dan menatap Jihoon lekat.

"Aku disuruh tinggal dirumah mamah juga." Jelas Hyunsuk lagi dan Jihoon menganggukkan kepalanya pelan dan mengerti.

"Kamu gada sedih-sedih deh hun." Gerutu Hyunsuk membuat Jihoon menangkup pipi Hyunsuk lalu mengusap nya pelan.

"Cuma seminggu kan, abis itu kita tinggal sama-sama terus." Hyunsuk memanyunkan bibirnya kesal membuat Jihoon terkekeh dan mencubit bibir Hyunsuk gemas.

"Kok kamu begitu sih." Ucap Hyunsuk kesal dan Jihoon mendusel gemas pipi tembam Hyunsuk.

"Gapapa kok, nanti kalo kamu nya kangen bilang aja, kita ketemu di luar rumah, biar Mamah Choi gatau." Ucap Jihoon lagi membuat senyum Hyunsuk langsung mengembang sempurna membuat Jihoon ikut tersenyum.

"Terus .. undangannya belum aku bagiin." Jelas Hyunsuk lagi dan Jihoon menganggukkan kepalanya.

Mereka baru mendapatkan undangan mereka dua hari yang lalu dari Junkyu.

Dan setelah itu Jihoon memberikan nya pada sang mamah agar di cek kembali, mengingat yang tahu kapan tanggal pernikahan Jihoon dan Hyunsuk adalah kedua mamah mereka.

Jihoon mana tau.

Sedih sekali.

"Besok aja bagiin nya, aku yang bagiin." Jelas Jihoon sambil bangkit berdiri dan meraih tas ransel nya.

"Aku mau ngasih undangan ke kak Gon." Jihoon menoleh menatap Hyunsuk yang menundukkan kepalanya dalam sambil memainkan jemari nya.

"Iya kasih aja." Ucap Jihoon membuat Hyunsuk mendongakan kepalanya menatap Jihoon lekat.

Partner (Hoonsuk) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang