34

5.7K 790 69
                                    

Hyunsuk menopang dagunya di meja belajarnya sambil menatap foto keluarga nya yang terpasang sempurna di meja itu.

Sebentar lagi, Hyunsuk akan menikah dan akan pergi dari rumah walaupun sebenarnya tidak berpengaruh sama sekali.

Karena memang sejak kuliah Hyunsuk sudah tidak tinggal dirumah.

Biasanya jam segini itu jam nya Jihoon menghubungi nya tapi Jihoon belum menghubungi Hyunsuk yang artinya Jihoon sangat lelah sekali.

"Suk.. ini ada di depan."

Hyunsuk menoleh mendapati sang mamah muncul dengan plastik merah.

"Apaan itu mah ?" Tanya Hyunsuk sambil bangkit dari duduknya dan menghampiri sang mamah yang masih berdiri di depan pintu kamar Hyunsuk.

"Kata pak Kang di titipin sama Jihoon, kamu ngidam ?" Tanya mamah Choi membuat Hyunsuk menganggukkan kepalanya pelan.

"Kok gabilang sama mamah ?" Ucap mamah Choi sambil mengusak kepala Hyunsuk sayang.

"Iya tapi maunya jihoon yang beliin." Jawab Hyunsuk membuat mamah Choi tersenyum lebar sekali.

Hyunsuk tersenyum sedikit menatap plastik merah itu karena Jihoon tidak mengiriminya pesan jadi Hyunsuk tidak sempat melihat Jihoon datang.

"Tapi kenapa Jihoon gabilang sih." Gerutu Hyunsuk membuat sang mamah menatap lekat anak tunggal nya yang menggerutu dengan bibir mengerucut lucu membuat mamah Choi tersenyum.

"Mungkin Jihoon sibuk jadi nitipin itu terus pulang." Ucap mamah Choi membuat Hyunsuk menarik nafasnya panjang sambil menatap plastik merah itu.

"Di makan yaa, nanti mamah buatin susu biar kamu langsung tidur." Ucap mamah choi sambil mengusap pipi Hyunsuk sayang lalu pergi dari kamar Hyunsuk.

Hyunsuk menutup pintu kamarnya lalu meletakan plastik merah itu di meja belajarnya dan menatap ponselnya yang seperti tidak ada kehidupan sama sekali.

Hyunsuk mengambil ponsel itu dan menghubungi Jihoon ingin mempertanyakan kenapa Jihoon tidak mengabarinya kalau sudah datang.

"Kok ? Ga di angkat ?" Gumam Hyunsuk sambil menatap layar ponselnya yang hanya menampilkan panggilan masuk tanpa di respon.

Pintu kamar Hyunsuk kembali terbuka menampilkan sang mamah sambil membawakan gelas susu sambil tersenyum.

"Ini susu nya suk, ayo abis di minum tidur.. jangan begadang." Jelas sang mamah membuat Hyunsuk menganggukkan kepalanya.

Mamah Choi meletakan gelas susu nya di meja nakas sebelah kasur Hyunsuk membuat Hyunsuk menatap lekat sang mamah.

"Besok check up baby ya suk." Hyunsuk menatap sang mamah yang duduk di sofa ujung kamarnya menatap Hyunsuk yang masih terduduk di meja belajarnya menatap plastik merah itu.

"Emang besok ya ?" Tanya Hyunsuk dan Mamah Choi menganggukkan kepalanya pelan menjawab pertanyaan Hyunsuk.

"Iyalah.." jawab mamah choi agak kesal membuat Hyunsuk terkekeh pelan.

"Mamah jangan galak-galak." Mamah choi mendecak pelan membuat Hyunsuk terkekeh.

"Tidur suk."

"Mah ini Jihoon belum ngabarin." Ucap Hyunsuk sambil menatap sang mamah dengan mata berkaca-kaca membuat sang mamah meringis sedikit.

"Lagi di jalan kali, kalo jihoon gada kabar juga, cape kali Jihoon nya." Hyunsuk makin berkaca-kaca sambil memanyunkan bibirnya membuat mamah choi menarik nafasnya panjang.

"Besok pagi aja coba telpon lagi.. sebelum kita jalan ke dokter." Jelas mamah Choi membuat Hyunsuk menarik nafasnya lalu meletakkan ponselnya.

Hyunsuk mulai membuka plastik merah itu dan berwah ria menatap dua tumpuk roti bakar dengan rasa coklat stroberi dan coklat.

Partner (Hoonsuk) (END)Where stories live. Discover now