27

5.9K 797 79
                                    

Hyunsuk mengerjap matanya saat mobil Jihoon terhenti di garasi rumah sederhana Jihoon.

Jihoon yang merasa Hyunsuk tidak akan bergerak dari posisinya mengusak kepala Hyunsuk sayang sambil tersenyum.

Mereka sudah ke pasar malam, melihat-lihat bukan tidak tertarik membeli tapi Jihoon melarang Hyunsuk membeli semua yang Hyunsuk ingin beli membuat Hyunsuk kesal juga.

Tapi semua terlupakan saat Jihoon muncul dengan satu es potong alpukat dengan baluran coklat di luarnya membuat Hyunsuk tersenyum sempurna dan Jihoon hanya terkekeh pelan.

"Kenapa yang ?" Tanya Jihoon sambil melihat kebelakang mobil nya dan mengambil tas kecil yang berisikan dompet dan lain-lain milik Jihoon.

Sejak pagi semua barang-barang penting Jihoon di masukan kedalam tas Hyunsuk dan sekarang mereka akan berpisah, Hyunsuk akan pulang kerumah sang mamah dan Jihoon akan menginap di rumah mamah nya juga walaupun membuat jarak ke kantornya menjadi sangat jauh.

"Tetiba jadi inget aku pertama kali kesini, ga sanggup buat jalan hun." Jihoon mengerjap matanya menatap Hyunsuk yang menarik nafasnya panjang.

Rasanya seperti baru kemarin.

Hyunsuk dan Jihoon kelimpungan meminta izin pada kedua keluarga mereka karena Hyunsuk hamil dan Jihoon harus bertanggung jawab.

Rasa gugup nya masih terasa saat Hyunsuk mendatangi rumah Jihoon yang tidak pernah Hyunsuk datangi sama sekali, membawa berita baik tapi membuat orang-orang yang kenal dengan mereka kaget.

"Kan sekarang udah mau nikah yang." Ucap Jihoon sambil keluar dari mobil dan membuka pintu penumpang membuat Hyunsuk menatap lekat Jihoon.

"Ayoo masuk, abis dari sini aku anter pulang." Ucap Jihoon lagi membuat Hyunsuk menatap lekat Jihoon dengan senyuman.

"Nikahnya besok aja boleh ga sih ? Aku gamau tinggal sama mamah, mau tinggal sama kamu aja." Jelas Hyunsuk sambil cemberut membuat Jihoon menggelengkan kepalanya pelan.

"Yang jangan aneh-aneh.. nikah Minggu depan aja aku kaget, kamu ga ngasih tau tetiba undangan jadi udah ada tanggalnya." Gerutu Jihoon membuat Hyunsuk meringis pelan.

"Maapin Hyunsuk." Ucap Hyunsuk sambil melingkarkan tangannya di lengan Jihoon membuat Jihoon memicingkan matanya melirik Hyunsuk.

Jihoon masih ingat dirinya yang terakhir tahu kalau mereka akan menikah dua Minggu lagi, padahal Kedua keluarga mereka sudah tau, Junkyu.

Jihoon merasa sangat menyedihkan sekali.

"Kenapa minta maaf sih ?" Tanya Jihoon membuat Hyunsuk memanyunkan bibirnya sedikit.

"Jihoon marah."

"Aku ga marah sayang." Ucap Jihoon sambil mengusap kepala Hyunsuk sayang.

Jihoon dan Hyunsuk masuk kedalam rumah Jihoon yang sepi membuat Jihoon mengerjap matanya bingung

Biasanya jam segini mamah dan ayahnya sedang duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.

"Mah.. Jihoon pulang." Teriak Jihoon dengan keras membuat Hyunsuk mengedarkan pandangannya ke sekitar rumah Jihoon.

"Iya..." Mamah Park muncul dengan celemek coklat dan kedua tangannya memakai sarung tangan membuat Jihoon mengerjap matanya.

"Yaampun Hyunsuk." Mamah Park melepaskan sarung tangannya lalu beralih memeluk Hyunsuk yang membalas pelukan mamah park.

"Mau nginep ?" Tanya mamah Park membuat Hyunsuk menganggukan kepalanya sambil tersenyum dan Jihoon hanya menggelengkan kepalanya.

"Mamah.." ucap Jihoon agak keras membuat Mamah Park melirik kesal Jihoon.

Partner (Hoonsuk) (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz