Bab 12

8.3K 828 33
                                    

Sorry for Typo's

Sore hari tepat pukul 16.15. Sheira sedang melihat-lihat baju di salah satu store. tidak lama Ken datang dengan tergesa-gesa napas nya tidak beraturan. Dahi Sheira mengkerut bingung, pasalnya dia tidak melihat Brian ada di sekitar laki-laki tersebut.

"Ian mana?" Tanya Sheira bingung

"Ian ilang Sher" tutur Ken, membuat Sheira membulatkan matanya tanpa pikir panjang dia segera keluar dari toko tersebut dan mencari brian.

"terakhir kalian dimana?" tanya Sheira yang berusaha tenang mencari anaknya.

"Timezone" jawab Ken yang mencoba mengingat-ingat kejadian tadi. 

ketika mereka sampai di timezone, Sheira melihat Brian sedang tertidur di pelukan Vero. Mata Vero melihat Sheira dengan tatapan sinis. 

"lo kemana ? kok bisa Ian sendirian di temoat rame kaya gini? kalau ada yang bawa gimana ? cecar Vero, mukanya sudah memerah menahan amarah. Matanya melirik seorang laki-laki tang berdiri di samping Sheira 

'ohh jadi ini pacar nya Ka Sheira?' monolognya. 

"Maaf, tadi gue di butik, gue nyuruh Ken buat jaga Ian" ucap Sheira dengan nada sedih. kemudian mengerutkan dahinya bingung kenapa jadi dia yang di marahi. Kan Brian anaknya bukan anaknya Vero. Sudah lupakan pikiran aneh Sheira. 

"Makasih ya, Ver" ucap Sheira kemudian mengambil Brian dari gendongan Vero tetapi tangan Brian begitu erat memeluk leher Vero membuat Sheira harus berisik kepada Brian agar mau lepas dari gendogan Vero. 

"PAPA!" teriak Brian yang sudah terlepas dari gendongan Vero. 

"Ian, sama bunda dulu ya. Besok Papa main ke rumah okey" ucap Vero kemudian berjalan menjauhi tiga orang tersebut. 

mendengar kata-kata Vero barusan membuat Ken mengerutkan dahi nya bingung. 'Papa? Bunda?' monolog nya heran. 

"Sher, kamu bilang Ian ponakan kamu. Terus kok? orang tadi di panggil papa sama Ian dan kok Orang tadi manggil kamu bunda?" tanya Ken bingung

"eh? iya ka bener, Ian ponakan aku" ujar Sheira meyakinkan Ken yang kebingungan. 

"lo tega banget ya, Sher. Anak sendiri engga lo akuin. Gue kecewa sama lo. dan tadi itu bokap nya dia? lo cerai sama dia?" tanya Ken heran. 

"Engga, gue engga cerai sama dia" jawab Sheira tegas. 

"Nah lo belom cerai, lo selingkuh dari dia?" tegas Ken, muka sudah memerah sempurna. 

"Eh, engga gitu ka. Gue belom nikah sama siapa-siapa sumpah. Brian beneran ponakan gue. kalau orang tadi itu pelanggan cafe gue yang sering ketemu Ian, Ian anggep dia bokap nya" tampik Sheira. 

Mata Ken membulat sempurna, dia tidak melihat kebohogan dari mata sheira tapi tetap saja dia melihat kejadian langsung tepat di depan matanya kalau Brian memanggil laki-laki tadi papa. dia tidak mau jadi perusak rumah tangga orang. Mulai hari ini dia akan menjauhi Sheira karna gadis tersebut sudah menikah.

beberapa waktu sebelum Brian di nyatakan hilang. 

Ken sedang bermain bersama Brian di Timezone mall tersebut, senyum Brian terlihat sangat cerah. matanya hampir tak terlihat karna senyum lebarnya. sudah 30 menit mereka bermain dan Brian sudah mendapatkan banyak boneka dari mesin capitan yang di mainkan oleh Ken. 

"Ian, tunggu disini ya, kak Ken mau mau ke toilet senbentar" ucap Ken kepada brian, anak laki-laki tersebut menganggukan kepalanya tanda mengerti. 

10 menit berlalu, Ken tidak juga muncul, Brian bingung harus mencari kemana tetapi pandangannya jatuh kepada seorang laki-laki yang sedang bermain basket di sudut ruangan. 

"Papa!" teriak Brian kemudian berlari menghampiri orang yang dia yakini papanya. 

Vero  yang mendengar suara yang familiar di belakangnya segera menoleh, dan mendapatkan Brian yang sedang berlari kearahnya, kedua tangan nya di rentangkan bermaksud untuk memeluk Vero. Vero yang melihat hal tersebut juga ikut merentangkan tangannya. 

"Ian, kamu sama siapa kesini?" tanya Vero bingung dia tidak melihat orang dewasa yang sedang bersama anak menggemaskan itu. 

"Sama Kak ken" jawab Ian yang sudah naik ke gendongan Vero. mungkin sepupunya Sheira pikir Vero. 

"Terus Kak ken nya kemana?" tanya Vero 

"Ke toilet" jawab Brian 

"ya udah, kamu sama papa dulu ya" tawar Vero kepada anak tersebut. 

"Pa, kata Bunda. Kak ken mau jadi Papa nya Ian. Kan Papanya Ian cuman Papa Vero" sambung Ian sedih, bibir nya maju beberapa centimeter dan matanya membulat sempurna. 

Vero menahan napasnya, bukan karna pernyataan dari Brian tetapi karena mimik muka anak tersebut, sangat menggemaskan. 

"ya gimana, kalau Bunda seneng, Ian harus ikut seneng dong. kan Punya papa baru" jawab Vero setelah sadar sudah mendiami Brian agak lama. 

"tapi Om itu engga putih, tinggi banget lagi kaya kingkong" jawab Ian sambil tertawa kecil. Vero yang mendengar itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. 

"engga boleh gitu" tegur Vero sambil mengucap kepala Ian, dan di balas dengan kekehan dari Brian. 

"Ian ngantuk" seru Brian yang sudah mengucek matanya. 

"Ya udah, ntar kalau ada yang nyariin Ian, Papa kasih tau Ian ya" ujar Vero kemudian mengusap punggung Brian. 

-PAPA!-

AKHIRNYA UPDATEEE...

maaf ya guyss baru update

terima kasih yang sudah mau menunggu

jangan lupa vote and comment nya

aku usahakan untuk update secepatnya ya guys 


Papa!जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें