Bab 18

7.8K 756 12
                                    

sorry for Typo's

-PAPA!-

Sore hari ketika semua murid sudah mulai pulang tersisa beberapa orang yang berada di kelas untuk menunaikan kewajiban mereka yaitu PIKET. Dengan Nana yang bertugas sebagai Seksi kebersihan dan beberapa teman yang masih sibuk dengan kegiatan nya masing-masing. 

"JIHAN!!! UDAH BERAPA KALI GUE BILANGIN JANGAN NARO PULPEN KEBALIK KAYA GINI, BOCOR KAN" teriak Nana yang sedang membereskan tempat pensilnya. Dia kesal sebab pulpen yang di pinjam teman nya di taruh sembarangan dan membuat pulpen tersebut bocor. 

"Ilah, ntar gue ganti. berapa sih 3000 kan?" sambung Jihan yang masih sibuk menghapus papan tulis di hadapannya. 

tuk! 

"AUUUU, Sakit Nana!" gerutu Jihan yang terkena lemparan botol minum dari belakang. 

"Pala lo 3000, ini pulpen mahallll ke banting aja bisa ngadat. 24000 ini ganti pokok nya" ujar Nana sambil mengacungkan pulpen ke udara.

"Ogah, mahal. mending beli makan. Yuk gua traktir makan aja gimana?" tawar Jihan sambil mengangkat alis nya ke atas dan ke bawah. 

"Kaya om om pedo sumpah" seru Vero yang dari tadi memperhatikan keduanya dari sudut kelas. 

"that's right. You like Uncle-uncle yang suka culik baby girl" seru Xena yang ntah dari mana datang nya dengan membawa kantung berisi beberapa ice cream di dalam nya. 

"nih" ujar Xena yang memberikan ice cream tersebut kepada teman-teman nya yang tersisa di kelas. 

"tumben baikk" seru Vero yang jadi orang terakhir yang mengambil ice cream tersebut. 

"eh hehehe" tawa Xena kemudian memasukan Ice cream yang ada di tangan ke mulutnya.

Di depan kelas terlihat aksi tunjuk menunjuk antara Jihan dan juga Nana yang tidak kunjung usai. tidak lama datang Salman dengan napas yang terputus-putus dan keringat yang membasahi keningnya. 

"Mana Xena?" teriak nya di depan pintu kelas. Semua murid yang  berada di kelas langsung menunjuk perempuan yang sedang berlindung di bahu Vero. 

"Xenaaa!!!" ucap Salman dan berusaha menarik Xena dari punggung belakang Vero. 

"Eittsss, sabar. Jangan di tarik-tarik, Cewe itu" ujar Vero yang berusaha memisahkan keduanya. 

"Awas lo ya" seru Salman dan di balas oleh Xena dengan memeletkan lidahnya bermaksud mengejek Salman. 

 "byee all, thanks Vero" teriak Xena yang berlari keluar kelas mereka. 

"Xenaaaa" teriak Salman dari dalam kelas. 

"eits" ujar Rio yang masih berdiri di depan pintu dan menarik tangan Salman bermaksud menahan tangan teman sekelasnya. 

"Apa yoo apa. itu anak udah kabur" ujar Salman yang gemas. 

 "iya terus?" tanya Rio bingung 

"Gak baik ngejar-ngejar cewe kaya gitu" ujar Vero yang berdiri di samping Rio. 

"Tapi duit gue, dia ngabisin dia buat beli ice cream tadi" ujar Salman sambil mengacak rambutnya frustasi. 

"Duit jajan gue seminggu" sambung Salman lirih

"eh jadi ini duit lo?" ujar Nana yang masih asik memakan Ice cream pemberian Xena dan di balas anggukan oleh Salman. 

"ya udah, besok lo jajan minta gue aja. Dari pada ribet. lagian lo kok bisa..." ujar Nana bingung dan menghentikan ucapannya. 

Papa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang