Bab 13

8.1K 800 12
                                    

Sorry for Typo's

Sheira sedang mondar-mandir, sesekali handphone di tangan nya di gigit kecil menyalurkan rasa gemasnya kepada seseorang yang sedang ia tunggu. 

"sampe gak dapet gue samperin ke rumahnya" monolog nya 

tidak lama suara motor terdengar di depan gerbang rumahnya. dengan cepat Sheira berjalan menuju gerbang dan membuka gerbang tersebut untuk orang tersebut. Mereka berdua masuk kedalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu. 

"langsung ke intinya. Mau lo apa?" tanya sheira sebal. yang di tanya hanya bisa mengangkat alis kanan nya dan menghela napas. 

"engga mau apa-apa, kenapa sih kak? lo aneh banget tadi di telfon lo ngomel-ngomel nyuruh gue kesini. gue udah sampe malah di tanya maunya apa? gue aus mau minum" jawab Vero sebal dan melenggangkan kaki nya menuju dapur untuk mengambil minum untuk dirinya. 

langkah kaki terdengar mendekati Vero, dengan gerak cepat Vero membalikan badannya dan memegang bahu sempit milik Sheira, Vero memojokan Sheira kearah pintu kulkas dan mendekatkan dahinya dengan dahi Sheira. 

"aku mau jadi papanya Brian dan suami lo kak" jawab Vero dengan nada rendah kemudian memeluk Sheira dan menaruh dagunya di bahu Sheira tangan nya memeluk pinggang Sheira dengan erat. 

"engga bisa" ucap Sheira tepat di telinga Vero, membuat laki-laki tersebut membatu persekian detik. Vero menarik badan nya sedikit menjauh dari Sheira tetapi dahi mereka bertemu.

"Kenapa?" tanya vero tidak terima, nada nya yang tegas membuat Sheira tersentak kaget

"Ya, lo masih kecil. Mana bisa lo jadi bapak buat Brian" jawab Sheira dengan suara yang kecil.

"Gue bisa, bukti nya gue yang jagain Brian waktu Brian di tinggal sama pacar lo itu!" Nada suara Vero kembali meninggi tepat di depan muka Sheira dan tangan kanan nya menunjuk ke arah samping ntah menunjuk kearah siapa.

Sheira kembali tersentak kaget sebab suara Vero menggema di ruangan tersebut, ketika mereka kembali hening terdengar suara tangis brian dari kamar anak tersebut.

"Kali ini lo selamat kak, dan pacar lo itu dalam pengawasan gue" ucap Vero sebelum meninggalkan Sheira dan berjalan menuju kamar Brian yang sudah memanggil-manggil namanya.

Sheira mengedipkan matanya beberapa kali bermaksud menertralisir rasa takut nya, Vero sangat mengerikan ketika sedang marah seperti itu.

-PAPA!-

Sheira berlari mengejar Ken yang sedang sibuk membawa kardus-kardus berisi sembako untuk bakti sosial.

"Kak Ken!!" Teriak Sheira, dan setelah 4 kali panggilan akhirnya Ken menolah dan tersenyum manis seperti biasa.

"Iya, ada apa Sher?" Tanya Ken dengan heran, karna dia pikir hubungan nya dengan Sheira sudah benar-benar berakhir kemarin.

"Ka, gue minta maaf ya soal kemarin sore, serius ka gue gak bohong gue belum nikah, dan itu beneran ponakan gue" jelas Sheira sambil memegang tangan kiri Ken.

Mendengar jawaban itu, ken menghela napas kemudian melepaskan tangan Sheira dari tangan nya. Senyum Ken tetapi tidak luntur dari bibirnya.

"Engga usah bohong kaya gitu, suami lo udah nge DM gue dan dia minta maaf soal yang kemaren" jelas Ken pelan.

"Udah ya, Sher. Gue masih harus ke tkp buat ngasih-ngasih sembako" pamit Ken dan berjalan menjauhi Sheira.

Mendengar jawaban dari Ken, dahi Sheira mengerut dan paham maksud dari kata-kata laki-laki tersebut. Kemudian dia mencari Handphone nya untuk menghubungi Vero meminta penjelasan remaja tersebut.

-PAPA!-

AKHIRNYAAAA UP KAN MAAF YA CUMAN SEDIKIT SEMOGA KALIAN SUKA.

TERIMA KASIH SUDAH MAU MAMPIR KECERITA INI

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA OKEY!!!

BYEEE ALL!!!!

STAY SAFE OKEY!!

NEXT OR NOT?

Papa!Where stories live. Discover now