Bab 22

7.3K 737 59
                                    

sorry for typo's

-jangan marahin Ian ya onty-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-jangan marahin Ian ya onty-

-PAPA!-

Siang yang sangat panas, terlihat Brian yang sedang mengusap keringat di dahinya, tangan kanan nya sibuk membawa bola basket yang baru saja di berikan oleh Vero. sedangkan orang yang memberikan bola tersebut tampak sibuk dengan keranjang basket yang akan dia pasang di tembok rumah milik Sheira. 

"ke sono papa" ujar Brian sambil mengangkat tangan kirinya. 

"ke sonoan papa!" teriak Brian sekali lagi ketika melihat Vero meletakan Ring basket kearah yang salah. 

"Papa gak liat, kanan apa kiri" ujar Vero yang geram 

"Kanan itu apa?" tanya Brian dengan muka polosnya. Hancur sudah keinginan Vero untuk membuat ring basket untuk putranya. Dengusan napasnya terdengar sangat keras, kemudian dia menutup matanya supaya menetralkan rasa kesalnya. 

"yang buat makan itu namanya tangan kanan, yang buat cebok itu tangan kiri" ujar Vero dengan nada seperti menahan kesal. 

"kan Ian masih di cebokin bunda" jawab Brian takut-takut. Matanya sudah memerah menahan tangis yang sebentar lagi akan tumpah. 

"astagfirullah" ujar Vero sambil mengusap wajahnya, habis sudah kesabaran Vero. Kemudian Vero berjongkok didepan Brian dan tersenyum sambil mengusap kepala Brian. Vero mengenggam tangan kanan Brian sambil mengusapnya Vero lalu berkata "ini tangan kanan." Begitu juga dengan tangan kiri Brian. 

"ohh gitu, jadi kesono papa" ucap Brian sambi mengangkat tangan kanannya. Vero tersenyum dan mencium puncak kepala Brian. 

"Okey jagoan" jawab Vero dan kembali memasang ring basket tersebut dengan benar. 

"Nah op op nahhh pas" ujar Brian sambil mengacungkan jempolnya kearah Vero. 

"Wah ring basket nya udah jadi" ujar Sheira yang baru datang dengan chiffon cake yang sudah tertata rapih di piring, jangan lupakan es teh manis yang sudah berada di atas meja. 

"iyaaa, Bundaaaaa, ini tangan kanan, ini tangan kiri" unjuk Brian sambil mengangkat tangan nya bergantian. 

"Wahh Brian pinter, siapa yang ngajarin?" tanya Sheira sambil mengusap kepala Brian. 

"papa!" ujar nya girang dan sesekali melompat senang. 

"bilang apa sama papa?" ucap Sheira sambil menggenggam tangan Brian, Vero yang sudah berada di samping Sheira dengan segelas es di tangannya, kepalanya dia sandarkan di bahu sempit milik perempuannya. 

"makasih papa" ujar Brian kemudian memeluk leher Vero dan menaruh kepalanya di potongan leher Vero. 

"sama-sama sayang" ujar Vero dan tersenyum kearah Sheira yang membuat perempuan tersebut salah tingkah. 

Papa!Where stories live. Discover now