Bab 16

8K 781 24
                                    

Sorry For Typo's

-PAPA!-

Brian dan Vero sedang duduk sambil menunggu makanan yang baru saja Vero pesan. Mereka sedang berada di tempat bakso langganan Vero didekat sekolahnya. Sebenarnya Vero sangat malas untuk makan disini tetapi bakso yang enak dan yang dia tau hanya tukang bakso ini, kalau saja Brian tidak mengamuk tadi di rumahnya ingin makan bakso mungkin dia sudah kabur kerumah Nana dan menumpang makan disana.

"Mas, anaknya? cakep banget" ujar sang penjual bakso sambil memberikan 2 mangkuk bakso yang ia pesan.

"iya, pak. Anak saya" jawab Vero sambil tersenyum

"istrinya mana mas? kok gak pernah keliatan? yang itu ya si nana nana itu?" tanya si bapak penasaran

"Bukan pak, Istri saya udah kuliah" jawab Vero santai

"Si masnya, emang boleh ya sekolah tapi udah nikah?" tanya si bapak makin penasaran, sambil memeluk nampan yang tadi dia bawa untuk mengantarkan Bakso.

" Hahaha... lagi si bapak percaya aja, engga pak ini ponakan saya" jawab Vero mencari aman.

"oalah, Okey mas. ya udah saya ngelayanin yang lain dulu deh" ucap si bapak dan kembali melayani orang yang membeli baksonya.

"pa, ponakan itu apa ?" tanya Brian yang masih fokus pada bakso yang dari tadi tidak bisa ia tusuk oleh garpu yang dia pegang.

"ponakan itu apa ya?" ujar Vero sambil memikirkan bahasa yang tepat dan tidak menyakiti hati sang buah hati.

"intinya, ponakan itu. Papa sayang Brian. Sayang bangetttttttt melebihi sayang nya Brian ke papa" ujar Vero sambil mengacak rambut Brian.

"Hehehe... Ian juga sayang papa" balas Brian sambil memeluk Vero dari samping.

-PAPA!-

Sheira masih sibuk dengan beberapa buku di perpustakaan kampus nya. Sesekali dia melihat jam karena takut terlalu lama menitipkan Brian kepada Ibu Nindi, Dia yakin kalau disana Vero yang menjaga anaknya bukan wanita berusia 45 tahun yang tadi pagi mampir ketokonya.

"Hai Sher" Sapa Perempuan yang menggunakan kardigan berwarna pink, dia adalah teman kuliah Sheila yang bernama Wini.

"Hai Wini" balas Sheira yang masih sibuk dengan laptop di depan nya.

"Jadi S1 taun ini lo" tanya Wini yang berada di depan nya.

"Jadi lah, masa mau jadi mahasiswa abadi gue hahaha" jawab Sheira sambil terkekeh di akhir kalimatnya.

"Ya kan siapa tau lo mau lulus bareng pangeran lo itu" ledek Wini sambil terkekeh pelan takut terdengar oleh penjaga perpustakaan, dan mereka akan di usir.

"jangan gitu napa ih, gitu-gitu dia presiden kampus" seru Sheira memperingatkan Wini.

"Mantan presiden Kampus . Tolong ya di garis bawahi, boleh sih title nya tetep aja mana ada yang mau sama masa siswa abadi macam Ken kecuali Sheira Zerina seorang" Koreksi Wini terhadap title ken sebagai seorang Presiden kampus.

"Dasar iri. Dia itu terlalu cinta kampus jadi nya begitu. Udah ah udah sore gue mau jemput anak gue. Bye Wini the pooh" ujar Sheira dan bergegas pergi dari hadapan Wini.

"Salam ya buat Ian nya aku" teriak Wini dan mendapat terguran dari penjaga Perpustakaan.

-PAPA!-

Dirumah sederhana milik Nana Terlihat 4 remaja dan 1 anak kecil yang sedang asik menonton baby shark dengan mengikuti gerakan yang di contohkan di layar Televisi.

"Let's go hunt, doo, doo, doo, doo, doo, doo"

"Let's go hunt, doo, doo,"

"Aduh cape..." seru Salman yang dari tadi ikut menari bersama Brian.

"Om cemen baru segitu aja cape, kalah sama Ian" seru Brian yang masih asik loncat-loncat di depan Tv.

"om Salman udah tua, kasihan dia. main sama Om Jihan aja yuk" ujar Jihan yang kasihan terhadap teman nya yang sudah bermain bersama Brian selama 2 jam full di depan Tv.

"Ayo om kita nari. Saya masih ting ting di jamin masih ting ting" seru Brian sambil menggoyangkan pantat nya mengikuti irama lagu yang sering dia tonton dihandphone Sang Bunda.

"Hah? apaan itu?" tanya Vero yang hilang fokus karna nyanyian anaknya.

"Ihh papa norak. Itu lo joget yang gitu paaaa" ucap Brian sambil menggerakan pantat nya sekali lagi.

"tiktok Ver" jawab Nana yang baru saja selesai buang hajat.

"siapa yang ngajarin kaya gitu?" tanya Vero kepada Brian, karna takut Brian langsung bersembunyi di belakang kaki Jihan.

"Udah- Udah jadi takut kan anak lo, udah Yuk sama Om Jihan sama Kak Nana aja kita nanyi lagi" ucap Nana yang bermaksud menengahi kedua anak dan bapak tersebut. Johny Johny

(Yes Papa)
Eating sugar?
(No, papa)
Telling lies?
(No, papa)
Open your mouth
(Ah, ah, ah!)

lagi lagi ayooo" ujar Brian sambil menngangkat mic yang dari tadi dia pegang.

"anak lo Ver, sumpah kuat banget lo jagain dia" ujar Salman yang masih terlihat lelah setelah memomong Brian.

"baru segitu, belum pernah ngerasain di bangunin gara-gara anak lo ngompol kan?" balas Vero sambil mengangkat salah satu sidut bibirnya.

"belum lah, emang lo udah" tanya Salman heran.

"Ya belom lah gue kan jarang tidur sama dia, ya paling cuman ngelonin dia tidur" jawab Vero sambil tertawa.

"Sialan!" gerutu Salman sambil melempar bantal ke arah Vero.

"Kak Nana, Sialan itu apa?" tanya Brian yang tadi mendengar ucapan Salman yang di lempar kepada Papanya.

"Eh? Ian tau bahasa itu dari mana?" tanya Nana yang heran.

"Om Salman ngomong gitu ke Papa" jawab nya jujur.

"Brian anak baik kan? kata-kata itu gak baik buat anak baik kaya Brian. Jadi engga boleh Ian ikutin ya" ujar Nana sambil mengelus kepala Brian.

"Salman awas lo abis ini, Kalau anak gue ngomong yang aneh-aneh abis lo sama gue" Seru Vero memperingatkan teman nya.

"Sorry boss, refleks" ucap Salman membela diri.

-PAPA!-

Akhir cepet update yeayyyyy!!!

ohh iya aku nanya, kenapa kalian engga ada yang kasih tau aku kalau nama perempuan di cast itu beda sama nama tokoh utamanya. ya tuhan aku malu bangetttt T_T

terima kasih sudah mau mampir ya, jangan lupa vote dan Comment nya okeyyyy

Papa!Where stories live. Discover now