Bab 30

8K 748 25
                                    

sorry for typo's 

jangan lupa vote dan comment 

-PAPA!-

Brian baru saja selesai memakai sepatunya, di tangan kanan nya terdapat susu coklat dan beberapa keping roti kering yang baru saja di berikan mba Siti. Remaja tersebut masih fokus pada Tv yang menayangkan kartun favoritnya. 

"Eh, sekolah! Nonton mulu" teriak Sheira yang sudah bersiap berangkat kekantor pagi ini. 

"Nanggung" jawab Brian santai. 

"CEPET!" gretak Sheira dan membuat Brian berlari kearah garasi dan langsung tancap gas menuju sekolahnya. 

Sheira menghela napasnya dan tersenyum setelahnya. Dia tidak menyangka bisa membesarkan Brian seorang diri. Anak laki-laki yang dulu sangat menggemaskan sekarang tumbuh menjadi remaja yang dewasa. Sheira berjalan keluar rumah dan memasuki mobil untuk berangkat kerja. 

-PAPA!-

Briann sedang berjalan kedalam kelasnya, dengan pakaian yang berantakan, dan tas yang tersampir di bahu kiri nya. 

"Brian!" teriak seorang perempuan dari dalam kelas, segera Brian merentangkan tangan nya untuk memeluk gadis berambut pirang tersebut. 

"Ryujin kangen Ian" ujar gadis tersebut sambil menaruh kepalanya di dada bidang milik Brian. Gadis berdarah korea tersebut terlihat menggemaskan dengan rambut di kuncir dua. 

"Ian juga" jawab Brian sambil mengusap kepala gadis yang masih berada di pelukannya. 

"Bucin mulu, mentang-mentang engga ketemu 1 bulan" gerutu Jasper sambil berjalan mendahului sepasang kekasih tersebut. 

"Engga suka aja jomblo" gerutu Ayana dan dibalas ledekan oleh Jesper. 

Jesper yang melihat kelakuan ayana ingin rasanya mencekik pacar dari teman nya tersebut, tetapi dia unrungkan karenaa masih sayang nyawa. 

"Bunda kangen kamu, ntar main kerumah ya," seru Brian dan di angguki oleh Ryujin. 

"Iya, tapi kamu ikut aku latihan futsal dulu ya" tawa Ryujin dan di angguki oleh Brian. Gadis nya memang unik, sedikit tomboy tetapi menggemaskan jika sedang bersamanya. 

-PAPA!-

Vero sedang sibuk dengan berkas-berkas yang ada di depannya, dengan laptop yang masih menyalakan music dia terus berusaha fokus kepada berkas tersebut dan tidak memikirkan Brian dan ibunya. 

"Engga, gue engga bisa. gue harus cari Sheira, bisa gila gue kalau kaya gini"  monolog Vero dan segera mengabari orang kepercayaan nya untuk mencari keberadaan dari Gadisnya.  

 tidak lama dia mendapatkan informasi kalau, Sheira menjadi CEO disalah satu perusahaan besar, tanpa pikir panjang Vero bergegas menuju kantor Sheira tanpa memperdulikan berkas yang harus dia tanda tangani, urusan berkas bisa nanti yang penting Sheira no 1. 

setiba nya dikantor milik Sheira, Vero segera bergegas menuju resepsionis yang sedang asik tertawa dengan temannya. 

"Siang, bisa bertemu dengan mba Sheira?" tanya vero sopa

"Siang, sudah membuat janji?" tanya resepsionis tersebut. 

"bilang saja Vero" ujar Vero, resepsionis tersebut mengerutkna dahinya bingung, tetapi dia segera menghubungi Sekretaris dari atasanya. 

"silahkan ke lantai 15 ya pak, pintu warna hijau" ujar resepsionis tersebut, mendengar hal tersebut Vero segera menuju lift untuk ebrtemu dengan Sheira. 

Papa!Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt