11. Apartemen

5.9K 561 70
                                    

“Kenapa di cerita fiksi tuh, badboy pada ganteng? Coba di real life, mukanya udah kayak sangkakala terkahir anjer,” —Naida


🏍️🏍️🏍️

Hari ini Abel mendapatkan tugas piket nyapu di kelas. Naida dan Cassia sudah pulang terlebih dahulu beberapa menit yang lalu. Mitsuko yang kebetulan ada kegiatan di ekskul renang tampak iya-iya saja saat menemani Abel di kelas. Orang-orang yang piket hari ini banyak yang pulang terlebih dahulu dengan dalih ingin mengerjakan tugas kelompok. Abel tidak mempermasalahkan hal tersebut selagi ia masih bisa membersihkan kelas ini sendirian, ah ralat, bersama seseorang yang memang kebetulan paket hari ini.

"Lo pulang aja, Bel, nggak ada yang bakal marahin lo juga."

Abel mendelik. "Iya, tapi kan ini tugas Abel. Tanggung jawab buat nyapu kelas."

"Yang lainnya aja nggak mikirin itu, Bel," sahut Mitsuko dengan santai. Saat ini posisinya duduk di atas meja dengan satu kaki yang ditekuk. "Lo kelewat baik nyapu kelas nih berdua doang sama si Jupri," sebutnya menunjuk ke arah Jupri yang kini menutup kaca-kaca jendela kelas.

"Dibantu segini aja udah cukup, kok, buat Abel."

Mitsuko hanya berdecak. Mengabaikan kepolosan atau kebaikan Abel yang kerap dipergunakan oleh anak-anak di kelas.

Abel sendiri pun tidak mau memperpanjang obrolan tersebut. Setelah beberapa menit kemudian, kelas sudah terlihat bersih dan rapi. Abel mencetak senyuman manis. Jupri secepat mungkin izin berpamitan kepada Abel dan Mitsuko yang dibalas Abel dengan anggukan.

"Hati-hati di jalan ya, Pri," ucap Abel seraya melambaikan tangan. Jupri mengacungkan jempolnya.

"Nah, ayo pulang. Eh, Mitsuko ada ekskul renang, kan?"

"Iya. Lo sendiri kapan ikut kegiatan ekstrakurikuler?"

"Katanya, sih, minggu depan. Ekskul dance lagi ada event di sekolah lain. Jadi, belum bisa ngurus buat member baru."

Mitsuko mengangguk-angguk. Beberapa hari yang lalu mereka berempat-Abel, Naida, Cassia dan Mitsuko, sudah menyerahkan lebar formulir ke ruang OSIS.

Naida dan Cassia sama-sama memasuki PMR, Mitsuko renang, dan Abel dance.

"Lo pulang sendiri atau gimana?" tanya Mitsuko. Abel mengeluarkan ponselnya dari dalam saku baju.

"Rencananya Abel mau naik taxi. Bang Banu larang Abel naik ojek, katanya takut kepanasan."

"Oh, yaudah. Gue pikir lo dijemput. Hati-hati di jalan, kalau ada apa-apa dijalan jangan sungkan buat telpon gue."

"Siap!"

Mitsuko tersenyum tipis. "Nah, pesan gih buruan. Gue tungguin sampai taxi-nya datang."

"Ehh, jangan!" tolak Abel cepat. "Abel bisa sendiri, kok. Tenang aja. Lagipula, Mitsuko mau rapat, kan, di ekskul? Nanti dicari, lho."

"Ya, nggak papa, sih."

"Jangan gitu," kata Abel kepada Mitsuko tidak enak. "Abel bisa tunggu sendirian, kok. Jadi, lebih baik Mitsuko masuk kembali aja ke sekolah lagi. Nanti kalau udah datang taxi-nya Abel bakalan chat Mitsuko."

ATLANTAS || ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz