Extra Part 3 • Special POV Atlantas

5.5K 338 16
                                    

Mungkin ini sedikit konyol, tapi perlu aku akui, berhadapan dengan orang tua Abel mampu membuatku jadi sedikit cemas.

Sudah hampir dua jam aku menunggu dan Abel tidak muncul-muncul juga. Aku memerlukan kehadiran cewek itu untuk memecahkan keheningan di sini.

“Jadi, sekarang ini kamu kerja di Perusahaan?” tanya Ayah Abel.

Aku mengangguk.

“Jabatan?”

“CEO, Om,” jawabku.

Ibu Abel tampak kaget. “Kamu nggak bohong, kan, Nak? Kamu masih kuliah, loh? Nggak keteteran memangnya?”

Ya, inilah aku. Setelah menyelesaikan SMA aku langsung memfokuskan diri kepada perusahaan. Walaupun begitu aku juga tetap kuliah. Sebenernya aku enggan untuk kuliah, tapi ini semua demi Abel. Aku hanya ingin memastikan kalau Abel tidak berdekatan dengan cowok-cowok di Kampus saat aku tidak ada.

“Saya bisa mengurus semuanya, Tante. Lagipula Kuliah saya hampir selesai. Tinggal menunggu sidang.”

Ibu Abel mengacungkan kedua jempolnya. “Padahal Tante sudah dengar cerita ini dari Abel, tapi tetap aja saat mendengarnya lagi buat Tante kaget. Di usia kamu yang semuda ini sudah berhasil menjadi CEO dari perusahaan terkenal.”

Aku tersenyum tipis.

“Ayah malah khawatir, Bu.”

“Loh, kenapa?”

“Kalau Atlantas terlalu sibuk, Ayah takut Abel jadi nggak terurus.”

Aku menatap kedua orang tua Abel lekat. Kedua tanganku terkepal.

“Saya memang sibuk. Tapi Abel tetap jadi prioritas saya. Dia berada di urutan pertama yang saya perhatikan di funia ini. Saya tidak akan mengabaikan Abel, walaupun cuman sekali.”

Ibu Abel tersenyum. “Tante percaya. Tapi walaupun begitu Tante tetap minta bukti. Kamu mengerti, kan, Atlantas?”

Aku mengangguk. “Tentu saja. Secepatnya saya akan menikahi Abel.”

“Nggak, nggak! Apa-apaan lo mau nikahi Abel. Gue aja belum punya calon. Intinya Abel nggak boleh langkahin gue,” sela Banu cepat.

“Ayah setuju sama Banu. Ayah juga nggak akan izinin Abel menikah muda.”

“Lah, dulu kan Om juga nikah muda,” celetuk Rendi. “Lebih parah lagi. Masa nikah habis lulus SMA.”

“Rendi!” Ayah Abel langsung melemparkan sendalnya. Rendi langsung berlari sambil terbahak keras.

“BEL, TOLONGIN GUE!”

Rendi bersembunyi di balik punggung Abel. Aku sontak berdiri. Mendekati Abel yang tersenyum ke arahku.

Rendi yang merasa bersalah karena dekat-dekat dengan Abel langsung ambil jalan aman. Ia kembali duduk di sofa.

“Cantik,” pujiku. Abel selalu berhasil tampil memukau.

“Kamu dandan?” tanyaku. Aku sedikit mendekat ke wajah Abel. Ada polesan make-up di sana. Aku sedikit tidak menyukainya Seba Abel semakin terlihat cantik dengan make-up itu.

“Abel cuman dandan sedikit, kok. Nggak papa, ya. Malam ini malam spesial untuk Abel. Abel mau terlihat cantik.”

Aku menegakan punggung. Benar juga. Bagaimana pun juga ini adalah malam spesial Abel. Tentu saja Abel ingin terlibat menawan.

“Oke, hanya untuk kali ini saja.”

“Terima kasih.”

Aku diam saja saat Abel memelukku. Rasa hangat itu menjalar sampai ke dalam dada. Tanpa sadar aku tersenyum tipis dan membalas pelukannya

“Siap, berangkat sekarang, Tuan Putri?”

“Siap,” sahut Abel.

Aku mengurai pelukan tersebut dan beralih menggenggam tangan Abel.

“Kita izin ke Mama dan Ayah dulu,” ucap Abel.

Aku mengangguk saja.

Lagi dan lagi aku tersenyum tipis. Kini semuanya tampak sangat membahagiakan. Aku berhasil membuat Abel berada di sisiku untuk selamatnya dalam waktu yang tidak lama lagi.

Malam ini adalah malam yang spesial. Aku dan Abel akan melakukan sesi potret untuk di undangan pernikahan nanti.

Aku memang memilih malam, biar tidak ada orang lain—selain tim Prewedding, untuk memperhatikan kecantikan Abel. Aku masih tidak rela dan tidak akan rela.

️🏍️🏍️

Sudah lama nggak up, akhirnya bisa juga up sekaligus menyelesaikan Extra Part Atlantas. Well, utuk part kali ini aku memang sengaja buat singkat, biar selebihnya nanti bisa baca nanti di versi cetak dan bocoran buat Atlantas 2.

Atlantas 2 kapan dipublikasikan? Setelah Atlantas selesai terbit, ya.

Jadi, kalian bisa nabung dari sekarang aja biar nanti bisa ikutan PO-nya. Yuk, nabung, hehehe.

Oke, mungkin ini aja dulu. Tunggu kabar baik berikutnya dari aku, xixixi. Tetap pantau akun ini, ya.

Dan kalian bisa baca-baca ceritaku yang lain juga.

Makasi dan sampai jumpa.

Salam hangat Badgrik, selamat menunaikan ibadah puasa 🌙

ATLANTAS || ENDWhere stories live. Discover now