32. Tentang Atlantas

3.8K 377 33
                                    

“Yang sering tidak kita pahami adalah bahwa setiap luka yang kita alami, penyembuh utamanya adalah diri sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Yang sering tidak kita pahami adalah bahwa setiap luka yang kita alami, penyembuh utamanya adalah diri sendiri. Berharap pada orang lain untuk satu-satunya penyembuh adalah cara membuat luka itu lebih parah lagi,” —Abel.

🏍️🏍️🏍️

Hari ini banyak guru-guru yang tidak berada di sekolah karena ikut menonton acara Lomba Nasional yang salah satu pesertanya adalah dari siswa-siswa Delton sendiri.

Abel berlari dengan cepat menyusul Atlantas yang diliputi rasa marah.

Di depannya—hanya berjarak beberapa meter, tampak Atlantas tengah memukuli seseorang di koridor dengan brutal.

“SIALAN! LO APAIN CEWEK GUE, HAH?!”

Abel meringis pelan. Membelah sedikit kerumunan yang menghalangi langkahnya. Dia ingin bergerak maju, namun ditahan oleh seseorang.

“Kak Sean?”

“Jangan nekat. Lo diam aja di sini.”

“Tapi, itu Kak Atlas—”

“Biarkan dia.”

Abel mengepalkan kedua tangannya. Rasanya dia ingin cepat-cepat menarik Atlantas dari pertengkaran saat ini. Sebab, semakin lama kerumunan di koridor semakin banyak. Sorak-sorai terdengar bergemuruh karena merasa semangat.

“Kak Atlantas kenapa bisa marah gitu, ya?”

“Kayaknya ada masalah deh sama pacarnya itu. Tadi dia sempat ngomong 'lo apain cewek gue', kan?”

“Gue yang ngeri, anjay.”

“Heh, bisa masuk penjara lo ngomong anjay.”

Abel sudah tidak tahan lagi. Dia langsung masuk ke area Atlantas dan menarik pergelangan tangan cowok tersebut—menggenggamnya kuat.

“LO?!”

“Kak Atlas, stop.” Kedua mata Abel berkaca-kaca. “Ki—kita pergi dari sini, ya.”

“Lepas!”

Abel menggeleng kuat. Keadaan di sekitar mereka seketika hening 

“Enggak!” tolak Abel. “Kita ke UKS, ya. Abel obatin lukanya.” Abel mengusap pelan punggung tangan cowok tersebut. “Mau, kan?”

“Abel janji, Abel bakalan cerita semuanya. Tapi, kita ke UKS sekarang, ya.”

“Kalau mau, Abel mau kabulin satu permintaan Kak Atlas. Tapi, please, kita ke UKS sekarang, ya. Tangan Kak Atlas pasti sakit, kan?”

ATLANTAS || ENDWhere stories live. Discover now