34. Meniti Ke Akhir Cerita

4.2K 378 12
                                    

🏍️🏍️🏍️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🏍️🏍️🏍️


Warna langit membaur di angkasa. Abel memakan ice cream dengan Atlantas di sampingnya. Setelah makan bakso seusai pulang sekolah tadi, Abel kembali meminta untuk bisa makan ice cream di salah satu kedai favoritnya.

“Ternyata di sini enak, ya,” ucap Abel pelan. “Adem.”

“Hm.”

Udara berhembus pelan. Abel memejamkan kedua matanya.

“Nggak terasa, ya. Semuanya terasa cepat banget. Tinggal dua minggu lagi kita ulangan semester awal. Lalu, 6 bulan setelahnya semester akhir. Kak Atlas naik kelas 12, sedangkan Abel kelas 11.”

“Hm.”

“Kalau langgeng, Abel mau nemenin kelulusan Kak Atlas nanti.”

“Harus.”

Abel tidak bisa menahan senyumannya. “Dan Kak Atlas juga harus datang ke acara kelulusan Abel kelak.”

“Iya.”

Abel bersandar nyaman di bahu Atlantas. Saat ini mereka sedang duduk di bawah pohon rindang.

“Abel jadi kepikiran buat punya rumah pohon.”

“Nanti gue buatin.”

“Kapan?” tanya Abel seraya tertawa pelan.

“Mahar kawin nanti.”

Plak

Tidak segan-segan, Abel memukul dada cowok tersebut.

“Dari siang tadi bahas kawin mulu, Kak Atlas ngebet kawin?”

“Nikah dulu, baru kawin.”

“Ya, sama aja!”

“Beda, dodol.” Atlantas mendorong pelan jidat Abel. “Lo bocah mana paham yang beginian.”

“Ih, Abel sudah remaja tau!”

“Bocah.”

“Kemusuhan kita, fiks.

Atlantas menarik tangan Abel, menjilat ice cream miliknya secara tiba-tiba membuat cewek tersebut seketika terdiam.

“K—kok? Itu bekas Abel tau! Ih, Kak Atlas nggak jijik?”

“Bekas calon istri, no problem.”

“Kan, dari tadi ngebet bangat pengen kawin.”

“Nikah, Bella.”

“Abel Kak Atlas, bukan Bella.”

“Sama aja.”

“Ya, jelas bedalah!”

“Serah lo, deh.”

Atlantas memilih untuk menarik pinggang Abel lebih dekat dengannya. Lalu merebahkan kepalanya di paha cewek tersebut.

ATLANTAS || ENDWhere stories live. Discover now