02. SMA Delton

11.2K 961 172
                                    

"Jika kamu sedang berfikir bahwa dirimu tidak berguna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kamu sedang berfikir bahwa dirimu tidak berguna. Coba deh kalian pikir-pikir lagi mungkin itu memang benar adanya," - Anji.

🏍️🏍️🏍️

Keributan menguasai kelas XI IPS-4 saat ini, dan semua itu tentu saja dikomandani oleh Anji dan Ucup—dua human tengil yang bikin satu kelas selalu mengelus dada saat melihat kelakukan mereka berdua.

"Sadar nggak sih kadang ucapan sama relalita nggak kontradiktif. Yang mendadak terbang kecoa, yang diteriaki anjing," ucap Anji yang membuat satu kelas tertawa sambil geleng-geleng, karena yang di katakan Anji ada benarnya juga.

"Teman lo tuh," ucap Sandi bergidik ngeri melihat kelakuan random Anji.

"Sodara lo kali," balas Liam sambil terkekeh pelan

"HEH, ANAK ONTA! GUE JUGA NGGAK MAU KALI SODARAAN SAMA LO BERDUA, NAJIS!" Anji berteriak nyaring. Siapa sangka ternyata cowok tersebut mendengar guyonan Sandi dan Liam.

Satu kelas di buat geleng-geleng, lagi. Ucup yang duduk di samping Anji mendesah panjang.

"Guys, gue mau nanya," ucapan Ucup membuat beberapa orang menoleh ke arahnya. "Berat dosaan mana ... antara curi motor orang atau curi hati jodoh orang?"

Anji yang mendengar hal tersebut diam-diam melirik ke Ucup, lalu berdehem pelan. Anji mengerti betul pertanyaan tersebut yang sebenarnya memang menyindir Ucup sendiri. Geblek memang.

Asal kalian tahu saja, Ucup ini menyukai salah satu siswi di Delton, dan sialnya siswi tersebut sudah tunangan. Mistis, kan? Eh, miris maksdunya.

Anji jadi meringis pelan. Sungguh, miris sekali nasib temannya ini.

“Apapun jawabannya mencuri adalah hal yang tidak baik,” ucap Anji mendadak bijak. Cewek-cewek di kelas menyoraki cowok tersebut. Anji dan kata-kata bijaknya sangatlah tidak cocok.

"Ya, curi hati jodoh oranglah," celetuk Rakas si ketua kelas tidak santai. "Pahala boleh berkurang, asal pacar bertambah terus," sambungnya lagi membuat para cowok-cowok bersorak-sorai, membetulkan dan mendukung ucapan Rakas.

Playboy cap keset kaki gini bener jawabannya,” ucap Eka si cewek jakung.

Anji tergelak keras. Memukul-mukul meja dengan nyaring membuat Alana, si bendahara kelas merenggut kesal. Karena akibat suara pukulan tersebut dan kegaduhan yang diciptakan Anji dkk, membuat ia tidak konsen untuk menonton drakor.

"Anji nih tampilan kalem, jiwa bar-bar, gemar membacot dan nggak ada otak," tukas Alana yang memang sedari awal tidak suka dengan Anji. Karena menurutnya, Anji hanya biang keributan.

Dengan sisa-sisa tawa, Anji menatap Alana. "Sirik aja lo, cantik karena make-up aja bangga," balas Anji sengit.

Alana merotasi bola mata malas. "Ya, lo pikir aja, make-up gunanya apa, hah?! Buat rias tumpeng? Iya gitu?” cecar cewek tersebut tidak sabaran. Dia tersenyum sinus. “Kenapa diam? Kicep kan lo. Makanya, jadi cowo, kok banyak omong."

ATLANTAS || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang