[PART 6]

40.6K 2.5K 343
                                    

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading☺

Happy reading☺

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👁👁

Jihan terperanjat kaget saat melihat wajah Darga dimana ia baru saja membuka mata setelah pingsan tadi. Ingatannya terlempar pada kejadian tadi, dimana seorang wanita yang telah diperkosa bergilir oleh anak buah Darga yang jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit. Astaga, ini benar-benar membuat Jihan gila karena rekaman kejadian itu terus berputar diotaknya.

Jihan menggeser posisinya untuk menjauh dari Darga. Tatapan Darga yang tengah menatap seluruh gerak geriknya membuat Jihan serasa mati kutu.

"Ga, aku m--mau pulang."

Jihan hanya melihat mata Darga yang berkedip tenang, sedangkan bibirnya masih betah untuk bungkam. Apakah Darga tak mendengar ucapannya? Atau dia memang berpura-pura tidak mendengarnya?

"Ga--"

"No, Jihan. Lo ngga akan pulang."

"Ga, please." bahkan kini nada bicara Jihan terdengar lirih, Jihan semakin tak punya kekuatan untuk melawan Darga. Otaknya sudah buntu, dan tenaganya pun sudah tak berarti. Apalagi setelah melihat sisi kejam Darga yang membuat Jihan tak pernah menyangka ada manusia sekejam itu. Jihan kira manusia-manusia kejam hanya ada di film atau berita, tapi nyatanya, Jihan melihat langsung dan mengalaminya sendiri.

Sekali lagi Jihan menyalahkan Tuhan yang telah menjerumuskannya pada lubang kegelapan. Membuat Jihan kehilangan arah untuk bisa menemukm jalan keluar. Bahkan Jihan sudah tak yakin kalau Tuhan menyisihkan satu titik terang untuk bisa digapainya. Cih, takdir macam apa ini? Benar-benar gila!

"Mau lo nangis-nangis darah pun, ngga akan pernah bikin gue nge iyain permintaan lo."

Jihan memijit pangkal hidungnya. Otaknya terlalu lelah memikirkan nasib hidupnya sendiri. Baiklah, mungkin Jihan akan menggunakan senjata terakhirnya.

"Ga, kenapa kamu ngelakuin itu ke dia?"

Darga langsung paham dengan dia yang dimaksud Jihan, "kenapa gue harus jawab pertanyaan lo?"

Jihan menggeram dalam hati. Selalu kalimat itu yang didengarnya saat ia mengajukan pertanyaan pada Darga.

"Dia lagi hamil anak kamu, Ga. Kok kamu tega ngela--"

"Itu konsekuesi dia jadi jalang. Gue udah bayar dia setelah dia nyelesein tugasnya. Apa seorang jalang pantas meminta pertanggung jawaban pada mantan klien-nya?"

DARGA : JERK DEVILWhere stories live. Discover now