[PART 15]

34.6K 2.4K 623
                                    

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading☺

Happy reading☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👁👁

"Apasih?! Aku ngga ngerti." pura-pura bodoh untuk saat ini adalah senjata terakhirnya. Jihan merutuki dirinya sendiri karena telah membuang benda itu sembarangan, dimana Darga bisa menemukannya dengan mudah.

Darga tersenyum miring, matanya memperhatikan perut Jihan dengan seksama, tangannya terulur untuk menyentuh perut rata itu. Degup jantung Jihan berdetak dua kali lipat lebih cepat. Jihan menjauhkan tangan Darga dari perutnya dengan sekali hentakan.

"Lo mulai cinta sama gue, hm?"

Jihan terkekeh, "itu terjadi jika aku mati, Darga."

"Tapi lo sengaja bikin makhluk itu hadir. Apalagi alasannya kalo bukan itu, sayang?"

Jihan berdiri lalu menampar pipi Darga. "Dia ada karena lo, brengsek! Karena lo yang selalu seenaknya ngerendahin harga diri gue, karena lo--"

"Jadi bener, lo hamil?"

Sial! Darga baru saja menjebaknya.

"Ckck, Jihan-Jihan. Kalo lo lupa gue pernah ngasih lo pil pencegah kehamilan. Lo ngga akan hamil kalo lo minumnya teratur. But, see? It's your choice. You are pregnant."

"Demi Tuhan, gue juga ngga sudi hamil anak lo!" amarah Jihan sudah tak terkendali sejak Darga memerintahnya untuk menggugurkan anaknya. Nada bicaranya yang tenang seolah tak tersirat kalau cowok itu benar-benar mengharapkan anaknya.

"Good. Kalo gitu pilihan lo cuma satu, gugurin!"

Jihan menggelengkan kepalanya tak menyangka, kalau didunia ini ada sosok ayah yang begitu membenci darah dagingnya sendiri yang belum terbentuk sempurna. Jihan bisa melihat wujud orang itu didepannya sekarang. Dengan wajah brengsek nan keparatnya yang begitu mendominasi.

"Gue lebih baik mati daripada harus jadi pembunuh anak gue sendiri!!"

"Wow, gue terharu mendengarnya, sayang."

"Lo--"

"Nikah sama gue. Kalo lo mau anak itu hidup."

Jihan berdecih, "nikah?! Gue ngga pernah bermimpi punya suami brengsek kayak lo!"

"Tapi sayangnya, lo udah hamil anak si brengsek ini, baby."

Jihan mengusap wajahnya kasar, "gue lebih baik hidup berdua sama anak gue, daripada harus nikah sama lo!"

"Itu ngga akan terjadi, karena gue bisa lenyapin anak itu sekarang juga kalo lo nolak gue."

Tanpa bisa dicegah, air mata Jihan menetes dengan sendirinya. Sejahat apapun dirinya, ia tak akan pernah menjadi pembunuh, apalagi membunuh anaknya sendiri.

DARGA : JERK DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang