[PART 20]

33.5K 2.3K 350
                                    

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading☺

Happy reading☺

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

👁👁

Jihan mengusap airmatanya yang enggan berhenti, dengan satu tangan yang masih setia mengelus kepala Darga yang tengah tertidur pulas sambil memeluk tubuhnya erat seolah engga melepaskannya. Jihan membalas pelukan itu dengan mencium puncak kepala Darga berulangkali seolah tengah memberikan kekuatan untuknya.

Setelah selesai bercerita, Darga tak berbicara apapun lagi. Akhirnya, Jihan menarik dan menyuruh Darga untuk tidur saat melihat wajah lelah cowok itu yang sangat kentara. Untung saja, Darga mau menurutinya dengan syarat kalau Jihan harus menemaninya tidur.

Waktu sudah menunjukan pukul satu malam, namun rasa kantuk belum juga menyerangnya. Kepala Jihan masih dipenuhi dengan rentetan cerita kelam masa lalu Darga.

God. Jihan tak menyangka masa kecil si brengsek ini begitu menyakitkan. Jihan tak bisa membayangkan kalau dirinyalah yang berada di posisi itu. Melihat ibunya sendiri diperkosa oleh dua orang penjahat, dan tak tau harus berbuat apa untuk sekedar menolong. Ah, mungkin Jihan akan depresi dan dilarikan ke rumah sakit jiwa.

Tapi Darga? Cowok itu bertahan di tengah rasa sakit yang menderanya, rasa sakit yang begitu membebani kedua pundak tegapnya. Rasa sedih, marah, kecewa, bersatu padu didalam perasaannya.

Yang menjadi pertanyaan besar Jihan yaitu tentang keberadaan ayah Darga pada saat kejadian tragis itu.

Dimana Uncle pada saat itu?

Ingin sekali Jihan bertanya pada Darga, namun keadaan Darga yang kacau membuat Jihan tak kuasa mendengar ceritanya lebih jauh.

Jihan memijit pelan pelipisnya. Memikirkan permasalahan berat Darga membuat kepalanya terasa pening.

"Close your eyes, Jihan."

Jihan terhenyak saat kepala Darga bergerak mendongak dan melihatnya. "Ka--kamu bangun?"

"I said, close your eyes, baby." darah Jihan berdesir saat merasakan hembusan napas Darga dicekukan lehernya. Tak cukup sampai disitu, cowok itu mengecup leher Jihan berulangkali dan kembali memeluk tubuhnya dengan erat.

"For now, i just need your hug. Just it."

Jihan mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya. "You can get it now, Darga. I will hold you until tomorrow or until whenever you want."

DARGA : JERK DEVILDär berättelser lever. Upptäck nu