[PART 45]

23.9K 2.1K 1.1K
                                    

Jangan lupa follow akun tiktok Nunu ya: @nurilawp_ atau klik link di bio,
untuk tau visual / spoiler semua cerita Nunu disini yes❤
.
.

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading

Happy reading☺

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

👁👁

"Kamu kenapa sayang?" tanya Juanda saat melihat anaknya yang sedari tadi terlihat cemas. Keduanya kini tengah duduk di halaman depan rumah sambil menghirup udara segar dipagi hari.

"Dari kemaren aku coba telfon Darga tapi hp nya ngga aktif sampe sekarang, Pa. Kenapa ya?"

Juanda menyesap teh hangat di cangkirnya dengan gerakan pelan, lalu mengangguk kecil, "jadi kamu lagi mencemaskan suamimu, hm?"

Jihan mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya pelan, "aku ... aku takut Darga kenapa-napa Pa. Jujur aja, semalem aku ngga bisa tidur, ngga tau kenapa, perasaan aku ngga enak Pa. Takutnya Darga--"

"Suami kamu baik-baik aja, sayang. Percaya sama Papa." Juanda tersenyum sambil mengelus punggung tangan anaknya, "sekarang dia lagi istirahat total, jadi ngga mungkin kepikiran buat pegang ponsel. Iya kan?"

Jihan mengangguk pasrah, "Papa bener, mungkin Darga masih perlu waktu buat istirahat untuk sekarang. Aku cuma kepikiran aja Pa. Atau mungkin ini karena bawaan bayi kali ya Pa? Dia kangen sama daddy nya." kepala Jihan sedikit menunduk, tangannya mengusap pelan perutnya.

"It's oke. Itu wajar buat wanita hamil yang jauh dari suaminya. Pasti dikit-dikit kangen." kekeh Juanda, "tapi jangan terlalu dipikirin juga. Ngga baik buat kesehatan kamu dan anak kamu. Lebih baik kamu melakukan aktivitas wanita hamil pada umumnya."

"Maksud Papa? Aktivitas apa?"

"Ya senam hamil misalnya, mau? Papa bisa panggil pelatihnya untuk dateng kesini."

Jihan nampak menimang ucapan Juanda, "boleh Pa. Aku juga selama hamil belum pernah ikutan senam hamil kayak gitu."

"Ckckck, kamu terlalu sibuk ngurusin rumah dan suami kamu kan? Sayang, harusnya kamu memprioritaskan diri kamu sendiri, sama anak kamu. Kesehatan kalian nomor satu, jadi hal-hal penting kayak gitu jangan disepelekan."

"Iya Pa. Tapi Darga sering kok mijit kaki aku kalau aku ngerasa pegel, dia juga sering gantiin aku buat beresin rumah dan masak. Asal Papa tau, masakannya dia enak-enak. Kayaknya dia lebih jago masak deh daripada aku."

"Oh ya?" Juanda tersenyum, namun sorot matanya menggelap, seolah tak suka mendengar Jihan memuji suaminya.

"Iya Pa. Cuma ya gitu, kita emang sering adu mulut sih untuk masalah-masalah sepele. Tapi untungnya, kita cepet baikan juga."

DARGA : JERK DEVILOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz