[PART 18]

30.8K 2.2K 381
                                    

PERHATIAN!!!
CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA 18+

Happy reading☺

Happy reading☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👁👁

"Ga, kamu kenapa? Mobil kamu kemana? Kenapa kamu jalan kaki?"

Darga memalingkan wajahnya saat pertanyaan balik lah yang keluar dari mulut Jihan.

"Ga? Kamu--"

"Bukan urusan lo."

Lagi-lagi nada dingin yang diucapkan Darga bagai tombak yang menghunus dada Jihan. Jihan mengusap airmatanya, "oke, kalo gitu kenapa kamu balik lagi? Kenapa kamu ngga biarin aku sendirian aja disini? Itu yang kamu mau kan? Buktinya tadi kamu ninggalin aku send--"

"Shut up Jihan!"

"Apalagi Ga? Apalagi kali ini? Kamu tuh kenapa sih? Selalu marah-marah ngga jelas, bikin aku bingung sendiri!"

"Gue juga bingung sama lo. Apa hobi lo sekarang adalah berpura-pura, Jihan?"

"Kamu ngomong apa sih Ga? Sumpah! Dari tadi aku ngga ngerti sama apa yang kamu maksud."

Darga berdecih, "oke. Ngga masalah." tangannya langsung menarik Jihan dan melangkah dipinggir jalan yang sama. Entah kemana Darga akan membawanya, Jihan tak ingin tau untuk itu. Ia lelah menerka-nerka makhluk misterius yang sedang menarik tangannya.

"Ga, aku capek. Kita daritadi udah jalan kaki lumayan jauh." akhirnya Jihan bersuara, setelah tak kuat lagi dengan kakinya yang terasa pegal.

Darga menghentikan langkahnya lalu membungkukan sedikit badannya, "naik, gue gendong."

"Tapi--"

"Naik atau lo tetep jalan kaki?"

Karena sangat merasa lelah, Jihan akhirnya memilih untuk naik ke punggung Darga, dimana kedua lengan kekar itu melingkar di kakinya.

Jihan menyandarkan kepalanya di pundak Darga, kaus Darga yang basah oleh keringat, sama sekali tak membuat Jihan jijik, Jihan malah menghirup dalam-dalam aroma tubuh cowok itu, aroma yang selalu berhasil menenangkannya.

"Badan lo berat," Jihan berdecak, saat Darga mengatai bobot tubuhnya, "kamu ngatain aku gendut?"

"Lo yang bilang gitu, gue cuma bilang badan lo berat."

"Rese!" gerutu Jihan hingga tiba-tiba telinganya dengan jeli mendengar suara tawa Darga, tawa yang baru pertama kali ia dengar, sialan! Mengapa hanya mendnegar tawa pelan Darga membuat jantungnya tak karuan seperti ini?

DARGA : JERK DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang