~AURORA||5~

237 197 81
                                    

Happy reading guyss

Sinar matahari mulai memasuki celah gorden berwarna army, membuat seorang gadis cantik bangun dari tidurnya. Lalu gadis itu merapikan tempat tidurnya dan membuka jendela kamarnya.
"Selamat pagi dunia!" ujarnya dengan senyuman lebarnya.

Lalu gadis itu mandi dan mengganti pakaiannya dengan seragam sekolahnya. Setelah memakai seragam sekolahnya ia melihat dirinya dari pantulan cermin
"Perfect Ra!" lanjut gadis itu.

~~~~~~~

"Morning Ma, Pa, Kak!" teriak Aurora menyapa anggota keluarganya satu persatu seraya berjalan menuju ruang makan.

"Morning Aurora sayang!" jawab Aditama(Papa aurora) dan Kirana(Mama aurora) kompak.

"Morning princess Aurora!" jawab Reygan seraya mengacak pelan rambut Aurora.

"Ih Abang ini kan tadi udah aku rapihin kok di acak-acak lagi sih?!" ujar Aurora sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya maaf, abis kamu lucu sih!" jawab Reygan dengan tampang polosnya.

"Yi miif, ibis kimi lici bingit sih!" ujar Aurora nye nye nye nye!

"Udah udah, kalian ini pagi-pagi udah berantem. Daripada kalian berantem mending itu sarapannya dimakan." kata Kirana, Mama aurora.

Lalu mereka menyantap nasi goreng yang telah di buat Kirana bersama bi Ijah. Keheningan menghampiri meja makan tersebut, hanya ada suara alat makan yang saling beradu. Hingga perkataan Aurora memecah keheningan.

"Ma, Pa, Kak aku berangkat dulu ya!" katanya sambil mengecup pipi kanan Kirana.

"Nggak mau bareng sama gue aja, Ra?" tanya Reygan.

"Nggak Bang, ntar aku jadi bahan nyinyiran atau kalo nggak bahan perantara penggemar berat Abang!" jawab Aurora seraya mencium punggung tangan Mama dan Papanya.

"Ya udah aku berangkat dulu ya Ma, Pa, Kak. Assalamu'alaikum!" katanya lagi lalu berlari kecil pergi dari rumahnya.

"Wa'alaikumsalam!" jawab Aditama, Kirana, dan Reygan serempak.

Lalu Aurora berlari kecil menuju motornya yang ada di garasi rumahnya. Ia memakai helm full face nya dan mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang. Beruntung hari ini jalanan tidak terlalu macet seperti biasanya.

Tiba tiba motor ninja milik Aurora mogok dan terpaksa ia harus menuntun motornya itu.

"Ck! Kenapa sih harus mogok gini? Kan bikin gue ribet. Mana berat lagi motornya. Lo kalo besok besok nyusahin gue lagi, gue buang ke rawa-
rawa lo!" gerutu Aurora ke motornya.

Tanpa Aurora sadari, di belakangnya ada lelaki yang sedari tadi memperhatikan Aurora. Tanpa sadar lelaki itu menarik sudut bibirnya.
"Ck! Dasar cewek!" ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.

Lelaki itu lalu menghampiri Aurora.
"Hai Ra!" sapanya

"Eh hai Vin!" jawab Aurora

"Motor lo kenapa tuh, mogok ya? Berangkat bareng gue aja yuk, daripada nanti Lo telat," tawar Gavin kepada Aurora.

"Eh iya motor gue mogok. Tapi kalau bareng sama lo nggak ngerepotin nih?" tanya Aurora

"Nggak kok nggak apa apa, yuk naik. Ntar biar motor lo orang gue yang urus!" kata Gavin

Lalu Aurora memakai helm full face nya dan langsung menaiki motor Gavin. Lalu mereka berangkat ke sekolah bersama. Gavin mengendarai motornya dengan kecepatan sedikit di atas rata-rata.

Sekarang mereka sudah sampai di parkiran SMA Pelita. Terlihat para siswi memandang Aurora dengan tatapan tidak suka dan ada juga yang membicarakan Aurora. Namun, Aurora tidak peduli selama itu tidak mengusik ketenangan nya.

Aurora turun dari motor Gavin dan melepaskan helm full face nya seraya merapikan rambutnya. Waktu seolah berhenti berputar saat Gavin memandangi Aurora yang sedang merapikan rambutnya, seperti gerakan Aurora di beri efek slow motion.

"Eh Vin makasih ya tumpangannya," kata Aurora

"Wait, karna gue udah 2 kali bantu lo sekarang lo harus memenuhi 3 permintaan dari gue," kata Gavin, ia tersenyum menyeringai sambil menahan pergelangan tangan aurora

"Ha? Jadi lo nggak ikhlas gitu bantu gue?" tanya Aurora sambil menatap Gavin tajam.

"Iya, emang kenapa kalau gue nggak ikhlas. Oke gue kasih Lo 2 pilihan!" kata Gavin

"Pilihan pertama lo memenuhi 3 permintaan dari gue. Atau pilihan kedua, gue akan terus ganggu lo. Silahkan dipilih Aurora," katanya lagi

"Ck! Oke oke, gue akan memenuhi 3 permintaan dari lo. Emang lo tu mau apa sih hm?" tanya Aurora kesal

"Siniin dulu hp lo!" titah Gavin, ia melepaskan pergelangan tangan aurora.

"Buat apaan?" tanya Aurora

"Siniin dulu!" kata Gavin

"Nggak mau, buat apaan dulu?" kata Aurora

"Pinjem dulu apa susahnya sih?" tanya Gavin dengan menengadahkan tangannya untuk menerima handphone Aurora.

"Nih!" kata Aurora memberikan handphone nya kepada Gavin. Lalu Gavin menerima handphone tersebut, dan dengan cepat ia memasukkan kontaknya di dalam WhatsApp Aurora. Dan ia menamai kontaknya 'Gavin ganteng'.

"Oke udah, gue udah nyimpen kontak gue di hp lo!" kata Gavin lalu pergi meninggalkan Aurora

"Ck! Buat apaan coba, DASAR COWOK NYEBELINN!" teriak aurora sambil memandang handphone nya.

"Narsis amat sih ni orang. Ganteng darimananya coba? Dari Hong Kong? Ganteng enggak nyebelin iya!" gerutu Aurora, tapi Gavin tidak mendengar itu.

Lalu Gavin berbalik dan berlari menghampiri Aurora.

"Ya buat nge-chat lo lah. Cantik-cantik kok otaknya lemot!" kata Gavin sambil menjitak kepala Aurora.

"Ck! Ya nggak usah jitak kali!" kata Aurora kesal lalu ia melenggang pergi meninggalkan Gavin. Disusul Gavin yang berjalan santai di sampingnya, mereka menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi. Tapi Gavin? Cowok itu seolah tak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Namun, berbanding terbalik dengan Aurora ia malah menundukkan kepalanya karena malu.

"Ra jangan nunduk terus dong, emang tu lantai lebih cakep ya di banding muka gue? Lagian kalo lo nunduk terus kayak gitu nanti mahkota lo jatuh!" kata Gavin dengan entengnya.

Sedangkan Aurora? Jantung Aurora berdebar kencang dan ia tersenyum geli mendengarkan penuturan Gavin. Eitss tapi tenang, dengan cepat ia menormalkan ekspresi sebelum Gavin melihatnya tersenyum lalu ia berjalan dengan santainya menuju kelasnya dan tentunya dengan Gavin yang berjalan di sebelahnya.

Jangan lupa vote ya guys

Maaf ya guys baru bisa up sedikit, lagi pusing mikirin tugas yang banyaknya minta ampun.

AURORA Where stories live. Discover now