~AURORA||28~

4 2 1
                                    

HAPPY READING GUYS

"WAIT, bayi gede gue mana, Nil?" tanya Aurora.

"Aloo, Rora cari Nathan ya?" sahut seorang lelaki dengan paras tampan dan imut.

"AAA BAYI GEDE GUE! Nathaan, sini!" titah Aurora. Ia lalu menyingkirkan tubuh Gavin dari kursi itu.

"Nah kan gini nih, ketemu yang baru aja, gue udah di buang!" gerutu Gavin kesal melihat kelakuan sang pacar.

"Sukurin lo, " ejek Daniel sambil tertawa terbahak bahak.

"Diem lo, dasar kuda!" sungut Gavin tak terima.

"Heh Nathan! Lo jangan deket deket sama Rora ya! Rora itu 244, did you know? " tekan Gavin sambil memelototi Nathan.

"Ih, 244? Apatuh, Vin?" tanya Aurora sambil mengernyitkan dahinya. "Jangan bilang artinya my baby? "

"Nah tuh tau. You will always be my baby and my lovely. No matter how many challenges we will pass, it's still like this, right?" tutur Gavin sambil menangkup pipi Aurora.

Aurora balas menangkup pipi Gavin dan berkata, "sure, i will stay by your side no matter what, Vin."

"Ra, kalo nanti ada saat aku khilaf atau aku lagi bodoh dan minta kamu pergi. Aku mohon kamu jangan pergi ya, kecuali kamu sudah benar benar tersakiti. Kamu boleh pergi asal kamu bahagia. Karna bahagiamu adalah bahagiaku juga, "

"YAK YAK, DRAMA YANG BAGUS ADICK ADICK. MARI KITA PULANG!" teriak Daniel, sang perusak suasana. Padahal kan lagi baper bapernya eh dia malah kek begitu. Dasar jomblo tukang iri!

Sadar kalau mereka menjadi sorotan, Aurora dan Gavin pun menghentikan adegan mesra mereka.

"Ck, apaan sih lu? Ganggu aja! Iri bilang, dasar kuda!" kesal Gavin.

"Heh apaan lu? Yang boleh manggil gue dengan sebutan itu cuma tuan putri Aurora ya! Ikut ikutan aja lo, lo tuh nggak diajak! " kata Daniel tak terima.

"Dah dah, tadi kan kita niatnya kesini mau bahas tawuran tadi," sela Aurora.

"Okay coba Daniel, elo jelasin kenapa geng Thores tiba tiba dateng ke sekolah gue, dan bikin keributan kek tadi? " tanya Aurora, tak ada raut muka ceria seperti tadi. Yang ada kini hanya raut wajah mengintimidasi yang kuat.

"Salah satu anggota geng Thores koma karena pengeroyokan. Gue udah selidiki masalah ini. Dan di tempat kejadian gue nemuin scarf ini, " jelas Daniel sambil menunjukkan sebuah scarf yang berwarna hitam dengan logo elang dan serigala yang saling menatap dengan tatapan tajamnya, tak lupa ada gambar api yang menyala nyala ditengah tengah kedua binatang tersebut. Scarf itu adalah scarf yang biasa dipakai anggota geng EaggleWolfs saat sedang tawuran atau menjalankan aksinya.

Mendengar itu Gavin mengernyitkan dahinya. Karena seingatnya akhir akhir ini ia tidak pernah memerintahkan anggotanya untuk mengeroyok siapapun. "Emang kejadiannya kapan? "

"Sekitar 1 minggu yang lalu."

"Tepatnya tanggal?" tanya Gavin.

"Tanggal 5 Maret."

"Zayn, panggil semua anggota ke sini. Cepet!" titah Gavin kepada Zayn.

Setelah semua anggotanya terakumpul Gavin pun menanyakan kepada mereka apakah benar mereka yang melakukan ini. Dan hasilnya nihil, tidak ada satupun anggota EaggleWolfs yang melakukan pengeroyokan itu. Jangankan melakukannya, mereka saja baru tahu bahwa ada kejadian pengeroyokan itu.

"Gue curiga ada yang mau ngadu domba dua geng ini deh. Bisa aja kan salah satu dari musuh EaggleWolfs yang ngelakuin pengeroyokan itu, tapi dia nyamar seolah-olah dia anak EaggleWolfs. Dan dia sengaja ninggalin scarf itu di tempat kejadian biar kalian tuh curiganya ke gengnya Gavin," kata Aurora.

"Tapi kalau emang bener ada yang ngadu domba, kemungkinan besar itu adalah salah satu musuh EaggleWolfs. Karna kan bisa aja, dia ngeroyok salah stu anggota Thores, dan sengaja ninggalin scarf itu biar para saksi taunya itu kerjaan EaggleWolfs," celetuk Zayn

"Artinya si pelaku sengaja ngelakuin itu supaya EaggleWolfs bisa ada yang nyerang tanpa si pelaku harus susah payah terjun langsung?" sambung Gavin.

"Bisa jadi sih," kata Daniel, menyetujui ucapan Zayn dan Gavin.

"Guys, buat kalian anggota geng EaggleWolfs dan Aurora. Gue selalu ketua geng Thores gue mau minta maaf. Karena tadi kita udah buat kekacauan dan nyerang kalian tiba tiba. Gue juga mau minta maaf karena udah nuduh kalian tanpa bukti yang kuat," ujar Daniel meminta maaf dengan tulus. Ia sungguh merasa menyesal dan malu karena bisa bisanya dia dan gengnya langsung mempercayai sesuatu yang bahkan belum jelas kebenarannya.

"Gapapa Niel, gue mungkin kalau ada di posisi lo juga akan ngelakuin hal yang sama. Karena kan satu satunya bukti itu langsung mengarah ke geng gue," jawab Gavin.

Lalu semua anggota Thores meminta maaf kepada anggota EaggleWolfs. Dan mereka pun berdamai. Gavin memutuskan untuk ikut mencari siapa pelaku yang telah memfitnah gengnya. Karena jika dibiarkan, bisa saja kan pelaku itu akan melakukan hal yang sama kepada geng lain. Dan memunculkan masalah yang sama atau mungkin lebih besar.

"Setelah kejadian ini gue harap lo kudanil nggak ngelakuin kebodohan yang sama lagi. Gue tau Gavin kayak gimana. Dan pas tanggal itu, EaggleWolfs ada acara amal di panti asuhan. Jadi nggak mungkin banget kalau EaggleWolfs yang ngelakuin itu. Lagi pula EaggleWolfs nggak punya masalah apapun sama Thores, jadi buat apa mereka ngelakuin itu?" ungkap Aurora.

"Iya juga sih, bahkan Thores sama EaggleWolfs aja baru kenal sekarang. "






















___________________________________________
Hai Hai haiii

Akhirnya ya allah setelah hampir 7 bulan ni cerita lanjut lagii.

Gimana part ini?

Jangan lupa like dan komen yaa

Jangan lupa juga follow IG aku @x_ssnr daan @tulisanssnr

See you next chapter guys

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Mar 20, 2023 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

AURORA Där berättelser lever. Upptäck nu