~AURORA||18~

42 33 35
                                    

HAPPY READING GUYS.
______________(。◕‿◕。)________________

Sinar matahari yang terik berhasil mengusik tidurnya gadis cantik yang bernama Aurora. Ia mengerjapkan matanya guna menyesuaikan cahaya yang masuk ke kornea matanya.

Tanpa menunggu lama, Aurora beranjak dari tempat tidurnya dan keluar dari kamarnya menuju ke dapur guna mengisi perutnya yang sedari tadi sudah keroncong.

"Sepi banget," gumamnya sambil mengoleskan selai coklat pada roti tawar yang sudah berada di tangannya.

"Bang? Mama?" teriaknya mencari abangnya dan mamanya.

"Apasih Ra? Nggak usah teriak kali!" balas Reygan yang entah sejak kapan sudah mendudukkan dirinya di sofa.

Aurora menyengir, "Heheh ya maaf, ngomong- ngomong Mama di mana Bang?"

"Mama ke pasar," jawab Reygan.

"Ish, kok nggak ngajakin aku sih!" decak Aurora kesal sambil memakan roti.

"Itu dihabisin dulu rotinya baru marah marah!" titah Reygan yang kedengarannya seperti menyindir.

"Bang, itu si pelaku korupsi di kantornya Papa udah ketangkap belom sih?"

"Udah, termasuk Pak David juga."

"Pak David? Saha eta teh?"
(Pak David? Siapa itu?)

"Aduh kamu mah pikun, itu yang manajer keuangan itu loh. Yang korupsinya paling gede."

"Oalah, ngomong kek daritadi."

"Ck! Terus kamu kira Abang lagi apa? Berak?"

Bugh

"RA! Kamu kenapa sih ngelemparin Abang bantal?!"

"Biarin, salah sendiri! Orang tau adeknya baru makan malah bahas berak."

Reygan tersenyum jahil, "oh baru makan. Ra tadi Abang ngebayangin, kalau seandainya WC kita mampet berarti tainya ngambang terus dong?"

Bugh
Bugh
Bugh

"Ra, apaan sih main jotos jotos aja? Sakit tau!" ujar Reygan sambil meringis kesakitan. Bukannya dia lemah, tapi jotosan yang diberikan Auora ke lengannya memang sangat kuat. Lihatlah, pasti sekarang lengannya sudah penuh dengan luka lebam.

"BODO AMAT!"

"Amat aja nggak bodo kok, dibodoh-bodohin."

"TERSERAH ANJEUN!"
(Terserah kamu!)

"Dih ngambek, huu baperan!"

"Ya kalau nggak baperan berarti nggak punya hati dong Bang Reygan yang paling jelek."

"Iyain dah, daripada ntar gue diamuk lagi."

"SALAH SENDIRI CARI GARA GARA SAMA GUE!" teriak Aurora geram sambil berlari ke kamarnya.

"RIBUT TERUUS!" teriak Kirana yang baru saja datang yang membuat Aurora dan Reygan terjengkit kaget.

"Astaghfirullah Mama, aku kira siapa," celetuk Aurora dan Reygan bersamaan.

"Mama ish orang baru dateng bukannya salam malah teriak teriak," protes Aurora.

"Eh asal kamu tau ya, Mama tadi udah salam bahkan sampe tiga kali. Kalian aja yang keasikan ribut sampe nggak jawab salam Mama."

"Ya udah kalau gitu, wa'alaikumsalam."

"Telat!"

"Kan yang penting jawab Ma, 'kan salam itu wajib dijawab."

AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang